Taman Tegallega, Ketika Malam Bercahayakan Lampu Lampion

Selamat datang di Taman Tegallega. Taman atau lapang ini sudah dibuka kembali untuk umum. Wajahnya ada beberapa perbedaan dengan wajah Lapangan Tegallega sebelumnya.

Perbedaan yang mencolok adalah ketika malam, pengunjung bisa menyaksikan lampion dinosaurus bermandikan cahaya di taman tersebut. Di Taman Lampion ini pengunjung bisa berselfie dengan latar belakang lampion dinosaurus yang berwarna-warni.

Taman Tegallega yang telah dibuka masih belum sempurna. Pemkot Bandung bakal menyempurnakannya pada 2020. Pada tahun itu semua fasilitas bisa dinikmati secara maksimal.

Selain Taman Lampion, taman ini difasilitasi mini amphitheater yang terletak di samping kiri akses masuk Taman Lampion. Kemudian ada Masjid Al Barokah di sebelah timur amphiteater.

“Warga memang berharap cepat dibuka dan dimanfaatkan. Ini memang belum tuntas. Insya Allah akan kita lanjutkan lagi,” kata Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dalam siaran pers, Sabtu (25/5).

Taman Tegallega di Bandng. | Foto serbabandung.com

Taman Tegallega Tuntas 2020

Kepala DPKP3 Kota Bandung, Dadang Darmawan memaparkan, pengerjaan taman ini dilakukan secara bertahap sejak 2016. Secara keseluruhan, kini biaya revitalisasi sudah menghabiskan Rp. 31 miliar.

“Terakhir kemarin 2018 ini anggarannya Rp10 miliar. Di antaranya untuk membangun amphitheater, mini amphitheater, dan Masjid Al Barokah. Luas masjid itu 300 meter persegi dan bisa menampung lebih dari 200 orang,” ucap Dadang.

Dadang melanjutkan, proses penuntasan revitalisasi akan diupayakan terlaksana pada 2020 mendatang. Sebab, masih ada sejumlah fasilitas utama yang harus diperbaiki seperti lapangan sepak bola, lapangan basket, dan kolam renang.

Lapangan Tegallega adalah satu di antara lapangan yang menjadi favorit pecandu olah raga. Di sini, warga bisa beroalahraga, seperti sepak bila, lari, dan lain-lain.

Di lapangan ini pun terpata Monumen Bandung Lautan Api. Monumen untuk mengenang peristiwa heroik pembumihangusan Bandung pada zaman perang kemerdekaan. Peristiwa yang terjadi pada 23 Maret 1946 lebih terkenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.

Monumen yang memiliki ketinggian 45 meter ini dibangun pada 1981. Memiliki sisi sebanyak 9 bidang. Di puncaknya sengaja dibuat jilatan api yang mengarah ke atas. Monumen itu berwarna kuning keemasan layaknya api yang menyala. Di bawah tugu itu tiga penyangganya disangga sebuah kolam.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *