Nol Kilometer Bandung dan Tentang Patung Daendels

Patung Bupati Keenam Bandung, RA Wiranatakusumah II, dan Patung Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36, Meester in de Rechten Herman Willem Daendels di tugu 0 Km Bandung. | Foto serbabandung.com

Tugu titik nol kilometer Bandung mengalami perubahan sejak Januari 2017, di samping kanan dan kiri stoom walls kuno terpasang empat patung sedada, yakni patung Presiden Pertama RI, Ir Soekarno; Gubernur Pertama Jabar, Mas Soetardjo Kertohadikusumo; Bupati Keenam Bandung, RA Wiranatakusumah II, dan Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36, Meester in de Rechten Herman Willem Daendels.

Pemasangan patung di nol kilometer Bandung ini satu di antaranya mengundang komentar di media sosial maupun di media lainnya. Patung yang menjadi polemik adalah patung Meester in de Rechten Herman Willem Daendels. Gubernur Jenderal Hindia Belanda ini adalah yang membangun jalan Anyer-Panarukan pada 1808-1811.

Jalan Raya Pos (Grote Postweg) dari Anyer (Banten) ke Panarukan (Jawa Timur) tersebut dibangun untuk memperlancar komunikasi antardaerah dalam rangka memperkuat pertahanan di Pulau Jawa. Saat pembangungan jalan dalam berbagai sumber disebutkan banyak menelan korban jiwa.

Patung Bupati Keenam Bandung, RA Wiranatakusumah II (kanan) dan Patung Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36, Meester in de Rechten Herman Willem Daendels di tugu 0 Km Bandung. | Foto serbabandung.com

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jabar, M Guntoro, kepada Tribun, Kamis (12/1/2017), pemasangan patung Daendels bersama ketiga tokoh nasional itu mereka lakukan karena keempatnya adalah bagian dari sejarah. Dan, sebagai bagian sejarah, kata dia, “Itu tak berlebihan.”

Monumen nol kilometer Bandung diresmikan pada 18 Mei 2004, 194 tahun kemudian setelah pembangunan Jalan Raya Pos tuntas. Peresmian Monumen nol kilometer Bandung dilakukan oleh Danny Setiawan sebagai Gubernur Jawa Barat saat itu. Kini, tugu ini sering dijadikan latar belakang berfoto para pelancong yang datang ke Bandung.

Pal 0 Km Kota Bandung ini berada di Jalan Asia Afrika. Depan Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat. Tak jauh dari Hotel Savoy Homann dan Prama Grand Preanger. Di sanalah ditancapkan tongkat oleh Daendels sebagai awal pembangunan kota ini.

“Zorg, Dat Als Ik Terug Kom Hier Een Stad Is Gebouwd. Coba usahakan, bila aku datang kembali di tempat ini telah dibangun sebuah kota,” kata Daendels sambil menancapkan tongkat. Kisah penancapan tongkat tertuang dalam prasasti di tugu 0 Km tersebut.

Penancapan kayu tersebut seusai pembangunan jembatan Sungai Cikapundung pada 1810. Daendels dan Bupati Bandung saat itu R.A.A Wiranatakusumah II adalah yang pertam kali melewati jembatan itu. Patung Wiranatakusumah sekarang berdampingan dengan patung Daendels.

Di seberang patung Daendels dan Wiratakusamah ada patung Preseden Pertama RI Ir Soekarno yang berdampingan dengan patung Gubernur Pertama Jabar, Mas Soetardjo Kertohadikusumo. Soetardjo merupakan tokoh nasional dan aktif di Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Soetardjo cukup kritis dalam meningkatkan kesejahteraan pribumi. *

Patung di Nol Kilometer Bandung

  • Presiden Pertama RI  Ir Soekarno
  • Gubernur Pertama Jabar Mas Soetardjo Kertohadikusumo
  • Bupati Keenam Bandung RA Wiranatakusumah II
  • Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36 Meester in de Rechten Herman Willem Daendels.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *