Mi Kocok SKM, Mi yang Mempertahankan Ciri Khas

Ilustrasi mi kocok. | Foto tempatwisatadibandung.info

MI kocok ini adalah mi kocok yang tetap mempertahankan cita rasa lama, yakni mi kocok tanpa bakso, dan bumbu yang khas. Mi kocok ini memiliki komposisi mi basah kuning, taoge, kuah kaldu sapi, dan kikil. Potongan kikilnya sangat empuk, lembut, dan mudah dikunyah. Namanya mi kocok SKM. Lokasinya di Jalan Sunda No 38 Bandung. Tidak jauh dari simpang empat Jalan Sunda dan Jalan Veteran. Kalau dari arah simpang lima kedai mi kocok SKM berada di sebelah kanan.

Ilustrasi mi kocok. | Foto tempatwisatadibandung.info

Karena kekhasannya, Mi Kocok SKM masih tetap bertahan hingga sekarang. Mi Kocok SKM berdiri sejak 1970. Nama SKM merupakan singkatan dari pendirinya, yakni Sukirman. Kedai ini sekarang dikelola oleh anaknya, Ponijah. Ponijah merupakan generasi kedua keluarga tersebut.

Ponijah mulai mengola mi kocok ini ketika sang ayah wafat, sekitar tahun 1989. Sang anak tetap mempertahankan kekhasan Mi Kocok SKM, kendati bermunculan mi kocok lainnya yang mulai melakukan inovasi, seperti mi kocok yang menggunakan bakso.

Mi Kocok SKM sering disebut mi soto oleh penggemarnya. Sebutan tersebut bukan tanpa alasan karena mi kocok buatan Ponijah kuahnya terbuat dari kaki sapi yang sengaja dibuat seperti soto. Kuahnya berwarna kuning, dan ada sedikit warna hijau. Jika menyukai kuah asam, kuah bisa ditambahkan jeruk purut.

Ponijah mempertahankan rasa ini karena itu merupakan warisan dari Sukirman yang juga penggemar soto.

Mi Kocok SKM Tawarkan Dua Menu Pilihan

Mi kocok ini menawarkan menu mi kocok biasa yang porsinya sedang. Menu ini dibanderol Rp 25.000. Bagi yang mnginginkan porsinya lebih banyak, di sini ada menu mi kocok spesial yang dibanderol seharga Rp 30.000.

Di musim libur, kedai ini bisa menghabiskan sekitar 100 mangkuk per harinya. Pelanggan yang sering mendatangi kedai ini tak hanya orang Bandung saja, tapi para pelancong dari luar kota seperti dari Jakarta. Kalimantan, dan Bali.

Mi Kocok SKM Pernah Buka di Kopo

Sebelum menempati kedai yabg sekarang, kedai Mi Kocok  ini pertama kali berdiri tepat di depan kedai yang sekarang. Pada 1985 kedai ini pindah ke kedai yang sekaranf karena kedai sebelumnya dianggap kekecilan. Mi kocok Sukirman pernah membuka cabang di Kopo, dan hanya bisa bertahan setahun. Kedai Mi Kocok Sukirman buka setiap hari, dan tutup hanya saat Idulfitri. *

SUMBER: Leisure Tribun Jabar Edisi Senin (29/2/2016)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *