Hotel Lengkong Tempati Gedung Rancangan Presiden I RI Soekarno

HOTEL Lengkong yang tepat dibelokan Jalan Dalem Kaum ke Jalan Lengkong Besar adalah bangunan bersejerah. Bangunan ini pun masuk dalam daftar cagar budaya yang harus dilindungi. Gedung ini mulai digunakan pada 20 Juli 1959.

Sebelum menjadi hotel merupakan Kantor Gabungan Pusat-pusat Koperasi Pegawai Negeri (GKPN). GKPN menempati gedung itu ketika masih bernama Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPRI). Tadinya GKPRI menempati sebuah ruangan di Kantor Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat di Jalan Asia Afrika 79 Bandung.

Hotel Lengkong. | Foto serbabandung.com

Gedung ini sejak dibangun tidak pernah berubah arsitekturnya. Hanya cat pada bagian tertentu seperti bagian depan telah berubah beberapa kali.  Sekarang bangunan itu berwarna krem kombinasi merah. Sedangkan pagar tembok yang menbatasi trotoar dengan gedung itu berwaran hijau kombinasi merah.

Hotel Lengkong Berfungsi pada 2006

Penambahan beberapa bangunan di bagian belakang juga dilakukan tanpa mengutak-atik bangunan utama yang tetap seperti aslinya. Perabotannya ditambah terutama setelah gedung ini berpindah tangan ke pemilik baru, yakni Yose Rizal pada 2006.

Mulai tahun itu juga gedung beralih fungsi menjadi Hotel Lengkong. Selain menginap, tamu bisa melihat beberapa lukisan dan foto bangunan-bangunan tempo dulu yang ada di Kota Bandung di beberapa bagian gedung ini.

Hotel Lengkong merupakan jejak Presiden I Indonesia Soekarno di Bandung. Gedung ini merukapan rancana Soekarno dan Roosseno. Arsitekturnya bergaya art deco streamline. Tujuan  pembangunan gedung sebagai lambang daya kekuatan anggota Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN). Hal tersebut tertera pada batu prasasti di dalam gedung.

Selain Hotel Lengkong, di Bandung Soekarno merancang rumah kembar yang berada di Jalan Gatot Subroto 54 dan 56. Ciri khas rumah karya Soekarno terlihat di kedua gedung tersebut yakni atapnya tersusun berbentuk limas dan sungkup di atasnya. Selain di Jalan Malabar, rumah berciri khas seperti itu terdapat di Jalan Kasim, Jalan Mangga dan Jalan Ahmad Yani.

Soekarno  ikut merancang paviliun bagian utara Hotel Grand Preanger Aerowisata di Jalan Asia Afrika dan  menyumbangkan pikiran dalam perombakan Masjid Agung (Sekarang Masjid Raya Bandung di Alun-alun) menjelang konferensi Asia Afrika pada 1955. *

Sumber: Pikiran Rakyat Edisi 12 Juni 2016 Halaman 10

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *