Haji Geyot Kembali Menghibur Warga Bandung Saat Ramadan

Haji Geyot di Alun-alun, Bandung | Foto serbabandung.com.

Haji Geyot hadir lagi di Bandung. Siapakah Haji Geyot? Haji ini bukan manusia tapi robot menyerupai manusia lengkap berpakaian muslim. Berkoko dan bersarung. Peci pun menghiasi kepala haji ini. Yang unik robot ini ngagitek (bergoyang) sambil memukul beduk di hadapannya. Oleh karena itulah haji ini disebut Haji Geyot.

Pak Haji ini sudah lama tidak hadir di Bandung. Biasanya robot ini  menyapa penggemarnya di tempat keramaian, seperti di Alun-alun, Tegallega, Setiabudi, Cibeureum, dan Cicaheum. Haji ini sempat menjadi ikon Bandung pada 1990-an. Dia hadir ketika menjelang Ramadan hingga pasca-Lebaran.

Boneka robot tersebut berukuran tinggi sekitar dua meter. Dia berada di atas panggung sambil memukul beduk. Menjelang Lebaran biasanya lantunan takbir terdengar dari panggung itu.

Haji Geyot di Alun-alun berada di pojok halaman Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat di Jalan Asia Afrika. Dia akan selalu menyapa penggemarnya hingga 24 Juni 2018. Selain di Alun-alun robot ini  juga dipasang di Taman Vanda, Gedung Sate, dan Dago Cikapayang. Robot-robot itu dipasang pada 4 Juni hingga 24 Juni 2018.

Haji Geyot di Alun-alun, Bandung | Foto serbabandung.com.

Robot yang berada di halaman Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat mendapat perhatian antusias dari masyarakat. Mereka, ketika lewat dan melihat robot itu, mengacungkan handphone-nya untuk memfoto robot tersebut. Pada Selasa (12/6), seorang perempuan ditemani pria memotret robot gitek beberapa kali.

Haji Geyot yang Lebih Canggih

Robot yang dipasang kali ini lebih canggih. Kalau dulu robot ini hanya bagian pinggul saja yabg bergoyang. Sekarang kepala dan tangannya ikut bergerak. Kepalan yang memegang pemukul terlihat seperti benar-benar memukul beduk.

Robot haji yang hadir kali ini merupakan gagasan bjb. Bank milik pemerintah Provinsi Jawa Barat ini mengembalikan ingatan wara Bandung bahwa di kota ini pernah ada ikon bernama Haji Geyot.

“Goyangannya sangat konstan dan menggemaskan. Perpaduan antara seni, teknologi, dan tradisi bulan Ramadan. Generasi 90-an mungkin selalu mengenangnya,” ujar penyelenggara Haji Geyot On The Road Maulana Putra seperti dikutip ayobandung.com pada 12 Juni 2018.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *