Wisata Batu Kuda di Kawasan Bandung Timur

Wisata Batu Kuda di Lereng Gunung Manglayang, Kampung Cikoneng, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. | Foto rajakamar.com

WISATA Batu Kuda berada di lereng Gunung Manglayang. Tepatnya di Kampung Cikoneng, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Wisata alam di Bandung Timur ini merupakan kawasan hutan pinus. Luasnya mencapai 20 Hektare.

Wisata Batu Kuda berada di ketinggian 1150-1300 mdpl. Kawasan ini berada di bawah pengawasan Perhutani Unit III Jawa Barat. Wisatawan yang ke sini biasanya ada yang sekadar menikmati udara pegunungan, ada juga yang datang untuk berkemping dan hiking.

Wisata Batu Kuda di Lereng Gunung Manglayang, Kampung Cikoneng, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. | Foto rajakamar.com

Hutan pinus yang di sela-selanya terdapat jalan setapak menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan Batu Kuda. Saat pagi dan malam hari, tempat ini sangat sejuk dan terasa dingin. Biasanya wisata Batu Kuda banyak pengunjungnya pada Sabtu dan Minggu.

Untuk masuk ke lokasi Wisata Batu Kuda, setiap wisatawan dewasa maupun anak-anak dikenakan tarif Rp 5.000. Tarif tersebut belum termasuk parkir kendaraan. Untuk kendaraan roda dua dan roda empat memiliki tarif yang berbeda.

Wisata Batu Kuda memiliki lahan untuk berkemping. Bagi wisatawan yang tidak membawa tenda di sana ada tempat penyewaan. Di sana juga tersedia mandi cuci kakus (MCK) di beberapa lokasi yang mudah terjangkau, dan pengelola juga menyediakan musala.

Di Wisata Batu Kuda Terdapat Warung

Untuk urusan perut, di Wisata Batu Kuda terdapat warung-warung yang siap memberikan pelayanan. Menu yang tersedia di warung-warung tersebut ada mi rebus, kopi, teh, dan gorengan bala-bala (bakwan) yang tentu saja masih hangat.

Wisata Batu Kuda meski berada di lereng Gunung Manglayang, lokasinya mudah terjangkau. Wisata alam ini tidak jauh dari Jalan Cibiru. Dari bunderan Cibiru – Jalan Soekarno Hatta belok kanan ke arah Jatinangor. Tak jauh dari sana, wisawatan belok kiri ke Jalan Sadang. Menurut perhitungan Google Map, pejalanan bisa ditempuh dalam 31 menit.

Mengapa namanya batu kuda? Ternyata menurut kisah yang tersebar kuda milik Prabu Layang Kusuma dan istrinya Prabu Layang Sari saat melintas ke lokasi ini terperosok ke dalam lumpur. Kuda itu tidak bisa beranjak dan lama kelamaan berubah menjadi batu. Batu itu dipercaya berada hanya 700 meter dari pintu gerbang, dan konon hanya orang tertentu saja yang bisa melihat batu tersebut.

Di sana juga terdapat batu karaton yang jaraknya 2,5 km dari gerbang masuk dan batu tumpeng yang berjarak dua kilometer dari pintgu gerbang. *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *