Gedung Eks Toko Dezon di Jalan Asia Afrika adalah gedung lama.
Lokasinya tidak jauh dari Kantor Pos Besar dan Jalan Alkateri.
Gedung eks Toko Dezon ini akan terlewat begitu saja kalau tidak teliti.
Di sekitar gedung eks Toko Dezon biasanya terdapat beberapa orang pelukis yang menjajakan karyanya.
Beberapa pedagang kaki lima juga ada yang menggelar dagangannya.
Gedung yang nama sebenarnya Dezon NV dan merupakan peninggalan zaman kolonial.
Arsitekturnya yang bergaya art deco membuat gedung ini menarik untuk dipandang di antara gedung bergaya bangunan baru.
Dezon kembali mencuat namanya ketika sekitar 2004.
Saat itu gedung ini menjadi tempat penampungan pedagang pakaian bekas dan sisa ekspor.
Para pedagang tersebut sering disebut pedagang Cimol.
Bagian dalam gedung itu disekat-sekat sesuai ukuran yang disepakati.
Sejak itu untuk menarik para pengunjung pengelola sering membuat acara seperti konser musik.
Fenomena Cimol ini sempat melanda Kota Bandung pada 1990.
Pedagang pakaian bekas, dan sisa ekspor menjajakan dagangannya di Jalan Cibadak.
Cimol sendiri merupakan akronim dari Cibadak Mall.
Nama Cimol kemudian dipakai oleh warga hingga sekarang.
Sempat bertahan beberapa tahun berdagang di Cibadak, pedagang Cimol ini direlokasi ke beberapa tempat pada 2004.
Ada yang ke Kebon Kalapa, ke Dezon, dan ke Tegallega.
Relokasi dilakukan karena setelah adanya Cimol kawasan Cibadak menjadi kumuh.
Cimol yang di Lapangan Tegallega kemudian dipindahkan ke Pasar Gedebage.
Mereka harus pindah karena dianggap telah membuat kumuh Lapangan Tegallega, dan membuat kawasan itu semakin macet.
Setelah menempati tenda-tenda di kawasan Pasar Gedebage, mereka akhirnya menempati bangunan permanen hingga sekarang.
Gedung eks Toko Dezon adalah Cagar Budaya
Dezon yang juga menjadi tempat penampungan para pedagang Cimol merupakan gedung yang masuk dalam daftar cagar budaya.
Bangunan ini didirikan pada 1925. Dulunya merupakan sebuah toko serba ada.
Dalam sejumlah tulisan di internet disebutkan gedung ini milik orang Jepang.
Dezon sendiri berarti matahari dalam Bahasa Belanda.
Toko Dezon tidak hanya ada di Bandung, tapi juga di seluruh Indonesia.
Jumlahnya ada ratusan. Satu di antaranya di Batavia yang lokasinya dekat Pasar Baru.
Kondisi Dezon sekarang bagian dalamnya sudah hancur.
Hanya bagian depannya yang tampak masih dipertahankan.
Dari informasi yang beredar, gedung akan digunakan untuk Hotel Whiz Prime Hotel Asia Afrika Bandung. *
Salam kenal,
Senang sekali bacanya. Boleh tambah dikit aja? Itu lho, Dezon pada tahun 92-an pernah dipakai pameran dan kebetulan saya (kerja kantor di Asia Afrika Plaza atau Romano) pernah ikut dan juga memasarkan stan Dezon dari perusahaan properti yang dipimpin Bapak Hanny waktu itu.
Terima kasih.
Salam kenal juga. Terima kasih atas tambahannya.
Maaf pemilik gedung Dezon sekarang siapa ?