DI sudut persimpangan Jalan Braga-Naripan-ABC terdapat gedung bersejarah. Dulu, namanya Gedung DENIS. DENIS adalah singkatan dari NV. De Eerste Nederlandsch-Indische Spaarkas (PT. Bank Tabungan Hindia Belanda Pertama).
Gedung DENIS sekarang ditempati Bank BJB. Bank ini merupakan bank BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten berdiri pada 20 Mei 1961 dengan bentuk perseroan terbatas (PT). Dalam perkembangannya berubah status menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Di depan gedung yang alamatnya di Jalan Braga No 12 ini terdapat stilasi Bandung Lautan Api. Stilasi tersebut merupakan pertanda di gedung itu pernah terjadi peristiwa yang berkaitan dengan Bandung Lautan Api.
Di gedung itu terjadi perobekan bendera Belanda dan pengibaran Merah Putih pada sekitar September-Oktober 1945. Insiden tersebut membakar semangat para pejuang Bandung.
Penulis Her Suganda melukiskan secara dramatis penyobekan Bendra Belanda di menara Gedung De Eerste Nederlands-Indische Spaarkas en Hypotheek Bank.
Dalam buku Wisata Parijs van Java, Moh Endang Karmas dan Mulyono berhasil memanjat tiang bendera di menara gedung itu. Bendera Belanda berkibar hingga Oktober membuat marah warga Indonesia, dan menimbulkan insiden tersebut.
Mantan Wartawan Kompas itu menulis kedua orang pemberani yang nekat itu hampir saja menjadi korban. Serdadu-serdadu Belanda yang menempati Savoy Homann membidikan senjatanya, lalu menembaki kedua pemuda tersebut.
Namun dengan gagah berani Endang Karmas, yang berada di bagian atas segera mencabut bayonet yang terselip di pinggangnya. Dia merobek warna bendera pada bendera itu, sehingga yang tersisa hanya warna merah dan putih dengan sedikit sisa warna biru.
Salah satu pendiri DENIS adalah Ru Bosscha, pengusaha perkebunan teh yang menjadi salah satu warga kehormatan Bandoeng. Gedung utamanya dibangun pada 1935 dan sekarang masih berdiri dalam bentuknya yang asli.
Rancangannya didasarkan pada “corak ombak samudera” yang sedang terkenal saat itu dan dibuat dari bahan beton. Gedung Bank DENIS merupakan salah satu karya besar arsitek Albert Frederik Aalbers. Gedung ini adalah salah satu cagar budaya populer di Bandung.
Karena kemiripannya, gedung ini disebut sebagai kembaran Hotel Savoy Homan.
Bahan Tulisan: