Curug Tilu Leuwi Opat, Tempat Mempesona di Kawasan Parongpong

Curug Tilu Leuwi Opat. | Foto curugtiluleuwiopat.com

Curug Tilu Leuwi Opat adalah curug atau air terjun yang berlokasi di Kampung Ciwangun, Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parangpong, Kabupaten Bandung Barat. Jaraknya kira-kita 20 Km dari kota Bandung. Pelancong bisa melalui Cimahi ke Jalan Kolonel Masturi, Parongpong.

Kawasan Curug Tilu Leuwi Opat terletak di sebelah kiri jalan. Tandanya ada gerbang Gerbang Wana Wisata Ciwangun Indah Camp (CIC). Pelancong harus memarkir kendaraan di area parkir yang telah tersedia di sana. Mulai dari sana perjanan harus berlanjut berjalan kaki menyusuri jalan setapak. Jaraknya sekitar 4 km.

Perjalanan ke tempat tersebut takkan terasa melelahkan. Kawasan yang berbatasan dengan hutan pinus areal Ciwangun Indah Camp memberikan kepada pelancong pengalaman dan pemandangan yang terlupakan. Area hijau dan asri tersebut luasnya mencapai 5 hektare.

Curug Tilu Leuwi Opat. | Foto curugtiluleuwiopat.com

Curug Tilu berarti air terjun tiga. Nama itu tersemat karena air terjun tersebut memiliki tiga tingkatan. Aliran sungainya sama dengan yang mengalir Air Terjun Cimahi dari hulu Danau situ Lembang. Ketinggian air terjun tersebut sekitar 10 meter dan lebar sekitar 2 meteran. Kolam di bawahnya memiliki kedalaman mencapai 10 meter. Air terjun yang ada di sana, selain Air Terjun Tilu adalah air terjun Aseupan, air terjun Citulang dan air terjun Cilaki.

Sungai yang mengalir di sana juga merupakan objek yang ditawarkan di kawasan wisata ini. Nama Curug Tilu Leuwi Opat mengacu pada sungai (leuwi) yang memiliki empat nama. Nama-nama sungai tersebut adalah Leuwi Gentong, Leuwi Baeud, Leuwi Bagong dan Leuwi Kacapi.

Di kawasan tersebut terdapat dua buah gua, yakni Gua Lalay dan Gua Tokek. Gua-gua ini cocok bagi yang senang bereksplorasi di alam liar.

Selain menikmati alam, kegiatan lain yang bisa dilakukan pelancong di area ini adalah outbond, arum jeram, camping, rappelling, panjat tebing, paint ball, bermain rakit, flying fox, shaking brigde, dan lain-lain.

Tak hanya itu kawasan ini pun sering menjadi tempat untuk mencari ilmu soal sejarah alam tentang gunung api purba, modeling desa wisata siaga bencana patahan lembang, pusat komunitas relawan mitigasi bencana Indonesia, belajar tentang apotek hidup, dan lain-lain.

Kawasan ini mulai dibuka sejak 1996 dan mulai menjadi tempat wisata komersial pada 2006. Untuk menikmati wisata alam di area tersebut, pelancong harus membayar Rp 10.000 (kemungkinan harga tiket bisa saja telah berubah). *

Bahan tulisan: curugtiluleuwiopat.com
Foto: curugtiluleuwiopat.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *