SELAIN yang telah disebutkan dalam tulisan sebelumnya, museum lain yang ada di Kota Bandung adalah Museum Pendidikan Nasional yang terletak di kompleks kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jalan Setiabudi. Baru diresmikan pada Sabtu (2/5/2015) . Di sini menampilkan informasi mengenai sejarah pendidikan dari masa ke masa.
Gedungnya terdiri dari lima lantai. Di tiap lantai menampilkan hampir 200 koleksi, yang terdiri dari alat tulis, kelengkapan guru, diorama dan yang lainnya. Di sini juga terdapat buku-buku pelajaran, koleksi rapor zaman kolonial tahun 1980-an, dan foto-foto tokoh pendidikan Indonesia.
Di Gedung Merdeka Jalan Asia Afrika terdapat Museum Konperensi Asia Afrika yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 24 April 1980, sebagai puncak Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika. Tempat wisata pendidikan ini berisi sejarah bagi politik luar negeri Indonesia.
Di sini terdapat ruang pamerarn tetap yang memamerkan sejumlah koleksi berupa benda-benda tiga dimensi dan foto-foto dokumenter peristiwa Pertemuan Tugu, Konferensi Kolombo, Konferensi Bogor, dan Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
Tempat ini bisa dikunjungi pada Selasa-Kamis pukul 08.00 – 16.00 WIB, Jumat pukul 14.00 – 16.00 WIB, Sabtu-Minggu pukul 09.00-16.00 WIB. Hari Senin dan libur nasional libur.
Museum Mandala Wangsit di Jalan Lembong
Museum lainnya adalah Mandala Wangsit. Terletak di Jalan Lembong. Di sini terdapat alat-alat yang digunakan pada saat perang antara Jepang dan Indonesia. Di antaranya adalah bedug simarame, senjata laras panjang dan pistol.
Terdapat juga kisah-kisah yang pernah terjadi di Kota Bandung, seperti Peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946 dan peristiwa peracunan pada 17 Februari 1949.
Arti Mandala Wangsit sendiri adalah sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah atau nasihat dari pejuang masa lalu kepada generasi penerus melalui benda-benda yang ditinggalkannya.
Museum juga terdapat di Monumen Perjuangan. Museum di sana adalah museum perjuangan masyarakat Jawa Barat pada masa penjajahan hingga mempertahankan kemerdekaan.
Di sini terdapat diorama perjuangan masyarakat Jawa Barat yang tersaji dari balik kaca. Di depannya terdapat alat multimedia yang bisa digunakan untuk pengunjung untuk mendengarkan audio, melihat video, dan membaca sejarah diorama yang sedang disaksikan.
Di sini juga terdapat boneka-boneka berukuran manusia yang menggunakan seragam tentara pada masa lalu. Di etalase lainnya terdapat pajangan foto, dan peta jejak para pejuang pada masa penjajahan dulu. *