Batu Bata, Bahan Bangunan yang Pabriknya di Bantaran Citarum

Lio batu bata dibantaran Sungai Citarum, Kampung Leuwinutug, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. | Foto serbabandung.com

Batu bata adalah bahan bangunan yang sering digunakan untuk membuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna merah. Bahan bangunan ini masih banyak yang menggunkan kendati bahan alternatif sudah banyak bermunculan, seperti gipsum atau bata ringan.

Pembuatan bahan bangunan ini  masih dilakukan secara tradisional, mulai dari membuat adonan, pencetakan, hingga pengovenan. Biasanya orang menyebut tempat pembuatan batu bata dengan lio. Lio biasanya berbentuk limas beratap genting dengan dinding rendah. Selain batu bata dalam bangunan tersebut pun sering digunakan untuk membuat genting.

Bahan bangunan yang terbuat dari tanah liat terbagi menjadi dua, yaitu bata biasa dan bata muka. Bata biasa, memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu, bata ini digunakan untuk dinding dengan menggunakan morta (campuran semen) sebagai pengikat dan jenis ini sering disebut sebagai bata merah.

Bata muka, memiliki permukaan yang baik dan licin dan mempunyai warna dan corak yang seragam. Di samping digunakan sebagai dinding juga digunakan sebagai penutup dinding dan sebagai dekorasi.

Sentra Lio sebelum tahun 1980-an adalah Perigi Lama, Pondok Jagung dan Cikarang. Ada nama tempat yang timbul karena bangunan ini seperti Kampung Lio dan Kali Lio. Lio juga terdapat di bantaran Sungai Citarum mulai dari Bojongsari hingga ke Andir, Kabupatan Bandung.

Di Citarum Terdapat Lio Batu Bata

Lio batu bata dibantaran Sungai Citarum, Kampung Leuwinutug, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. | Foto serbabandung.com

Di lio-lio tersebut masih terlihat kesibukan mulai dari pagi hingga sore hari. Pada pekerja ada yang mengadon, mencetak, menjemur, hingga mengoven.

Lio yang berada di bantaran Sungai Citarum, Kampung Leuwinutug, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, pun demikian. Pengelola Lio yang berada tak jauh dari Restoran Tenda Biru itu menawarkan satu truk batu merah Rp 700 ribu plus antar.

Jumat (13/4), pengelola lio, yang mengaku sering dipanggil tetangganya dengan sebutan Mas Lio ini, sedang mengoven tanah liat yang telah dicetak menjadi kotal-kotak persegi panjang. Menurutnya proses pengovenan bisa menghabiskan waktu satu pekan. Bahan bakar yang digunakan untuk mengoven batu bata tersebut adalah sekam. Sekam yang disimpan di atas batu bata dibakar hingga mengeluarkan bara api.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *