GEDUNG ini pernah menjadi markas polisi daerah (polda) Jawa Barat. Sekarag ditempati oleh bank bjb syariah. Lokasinya di Jalan Braga, bersebelahan dengan Gedung Kertamukti, di seberang Bank Indonesia.
Polda menempati gedung itu sejak 1950 hingga akhir 1990-an. Kemudian Polda menempati gedung di Jalan Soekarno Hatta Gedebage. Gedung itu sempat dibiarkan kosong, hingga akhirnya pada 2005 sebuah factory outlet membuka gerai di sana. Namanya Factory Outlet Cabazon.
Pada jaman dulu gedung itu lebih dikenal dengan sebutan Gedung Insulinde. Insulinde adalah kata untuk menyebut Hindia Belanda. Kata tersebut diusulkan Eduard Douwes Dekker atau Multatuli. Insulinde merupakan bahasa Latin, yang berarti pulau.
Gedung itu disebut Gedung Insulinde karena gedung yang didirikan pada 1917 digunakan untuk pabrik minyak NV Olie Fabrikeken Insulinde. Perusahaan minyak ini sebelumnya bernama ALC van Heel.
Awalnya, Gedung Insulinde berukuran setengah dari yang tampak sekarang. Hanya memiliki satu menara di bagian selatan. Gedung yang dirancang arsitek Belanda CP Wolff Shoemaker, ini diperluas oleh pemerintah Bandung (Gemeente Bandoeng) pada 1927.
Gemeente Bandoeng memperluas Gedung Insulinde tetap mengikuti bentuk bangunan aslinya. Perluasan itu membuat bentuk bangunan menjadi simetris, memiliki dua menara di bagian selatan dan utara.
Gemeente Bandoeng membeli gedung Insulinde setelah NV Olie Fabrikeken Insulinde berhenti beroperasi. Pembelian dan perluasan Gedung Insulinde untuk keperluan Kantor Residen Priangan. Residen Priangan mulai menempati gedung itu pada 1942 hingga 1945.
Bank bjb Syariah Tetap Merawat Gedung Ini
Pada 1945 gedung ini menjadi markas tentara Jepang. Tentara Belanda juga pernah bermarkas di sini pada 1946 sampai 1949.
Bank bjb Syariah yang menempati gedung itu tetap memelihara gedung tersebut seperti aslinya. Catnya dominan putih kombinasi merah di kanopi dan logo Bank Syariah. Pada Jumat (10/4/2015) trotoar di depan gedung itu tengah dibenahi seperti di bagian lain di Jalan Braga. Pembenahan itu untuk menyambut Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika pada 24 April 2015. *
Sumber: Harian Umum Pikiran Rakyat Edisi Minggu, 1 Juli 2012