Lapangan Gasibu, Namanya Merupakan Nama Klub Sepak Bola

Lapangan Gasibu, Bandung. | Foto serbabandung.com #serbabandung

LAPANGAN Gasibu adalah lapangan di kawasan Bandung Utara yang dipertahankan keberadaannya. Diapit Jalan Diponegoro dan Surapati, lapangan ini tepat berada di depan Gedung Sate, kantor pemerintahan Provinsi Jawa Barat.

Selain Lapangan Tegallega, Sabuga, dan Pajajaran, Gasibu  menjadi pilihan warga untuk berolahraga. Lintasan lari yang melingkari lapangan ini sangat bermanfaat bagi warga yang ingin joging di sana. Sedangkan lapangannya digunakan warga untuk sepak bola, atau olahraga lainnya.

Salah satu tempat favorit di lapangan tersebut adalah tangga yang menuju ke lapangan dari Jalan Diponegoro. Di tangga ini warga bisa bersantai duduk-duduk di tangga sambil melihat Gedung Sate. Selain itu  juga bisa berfoto-foto dengan latar berlakang gedung pemerintahan Provinsi Jawa Barat ini.

Di Jalan Gasibu ada jajaran pedagang kuliner yang siap menunggu siapapun yang telah lelah berolahraga. Di jalan ini pula kendaraan bisa diparkir. Di kawasan Gasibu kini lebih tertib setelah Pemerintah Kota Bandung  mengembalikan fungsi lapangan ini sebagai sarana berkumpul masyarakat.

Sebelum ada penertiban, tiap Minggu, kawasan ini menjadi pasar kaget. Namun setelah ada penertiban  16 Maret 2014 sedikit demi sedikit mulai berkurang, dan akhirnya berkurang secara drastis. Hanya beberapa pedagang kaki lima yang berdagang di kawasan Jalan Diponegoro dengan menggunakan mobil.

Di lapangan yang memiliki luas kurang lebih 6.000 m2 ini sering digunakan untuk even-even seperti konser musik, dan acara yang mengundang banyak orang untuk menyaksikannya. Namun sekarang acara-acara termasuk konser sudah jarang digelar. Kini Lapangan Tegallega banyak dipilih untuk mengadakan konser atau acara lainnya.

Sebalum Menjadi Lapangan Gasibu, Namanya Wilhelmina

Sekadar kilas balik, dikutip dari m.detik.com, 25 November 2008, Lapangan Gasibu pada jaman Belanda bernama Wilhelmina Plein (lapangan Wilhelmina). Nama ini diambil dari ratu Belanda. Kemudian pada 1950-an berganti nama menjadi Lapangan Diponegoro. Pasa 1955 berubah lagi menjadi lapangan Gasibu.

Disebutkan nama Gasibu berasal dari klub sepakbola  Gasibu yang memiliki kepanjangan Gabungan Sepakbola Indonesia Bandung Utara. Klub tersebut harus pindah ke lapangan di Jalan Diponegoro karena lapangan  sebelumnya di Jalan Badak Singa dijadikan kantor PDAM. *