LAPAS Sukamiskin merupakan penjara yang memiliki sejarah bagi bangsa ini. Di sini Presiden RI pertama Ir Sukarno pernah ditahan. Sukarno ditahan di kamar No. 1 Blok Timur Atas pada 1930. Ia divonis empat tahun penjara oleh persidangan Landraat Bandung.
Tak hanya Sukarno, arsitek yang merancang penjara ini, Prof. Ir. Charles Prosper Wolff Schoemaker juga pernah merasakan dinginnya sel di sini. Schoemaker ditahan saat Jepang berkuasa di Indonesia. Schoemaker adalah guru Sukarno di ITB.
Schoemaker merancang penjara ini pada 1918. Ciri khas bangunan ini mirip kincir angin. Setiap blok mengarah sesuai mata angin, blok utara, blok selatan, blok barat dan blok timur. Setiap blok terdiri 2 lantai yang terhubungkan ke bangunan bundar paling tinggi di tengah. Bangunan tersebut merupakan poros dari penjara itu.
Penjara Sukamiskin berada di Jalan A.H. Nasution Nomor 114. Sekarang dikenal dengan nama Lapas Klas I Sukamiskin. Mulai difungsikan pada 1924 sebagai tempat hukuman bagi tahanan politik yang bernama Straft Gevangenis Voor Intelectuelen. Kemudian penjara Sukamiskin menjadi Lembaga Pemasyarakatan Khusus Dewasa Muda Sukamiskin Bandung.
Berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: 01-PR.07.03 Tahun 1985, Penjara Sukamiskin menjadi Lembaga Pemasyarakatan Klas I Sukamiskin. Pada 22 Juni 2010 Lapas kelas I Sukamiskin menjadi Lapas Pariwisata oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Lapas Sukamiskin Menyimpan Sejarah
Sukamiskin dijadikan lapas pariwisata karena lapas ini banyak menyimpan sejarah, seperti selnya pernah dihuni Sukarno dan Schoemaker. Wisata lapas ini bisa dimanfaatkan para pelajar untuk mengenal sejarah dan mengetahui sisi lain kehidupan dari Sukarno. Wisata lapas ini bisa menjadikan masyarakat jadi takut untuk masuk penjara.
Pengunjung ke Penjara Sukamiskin akan dibawa masuk melalui pintu portir (pintu akses utama), kemudian pengunjung masuk ke ruang pemeriksaan. Setelah melakukan registrasi, pengunjung masuk ke aula. Selanjutnya ke tempat Bimker, dan ke ruang ibadah. Pemandu juga akan membawa peserta wisata ke lokasi percetakan.
Tak hanya sampai di situ, pengunjung akan dibawa melihat pos pengamanan atas. Selanjutnya dibawa oleh pemandu menuju sel/kamar Bung Karno. Pengunjung kembali menuju portir. Terakhir pemandu membawa pengunjung menuju sanggar karya narapidana. *
Sumber:
lapassukamiskin.com
pariwisata-lapas1sukamiskin.blogspot.com
Pingback: Pondok Pesantren Sukamiskin, Ponpes Tertua di Kota Bandung | Serba Bandung
Pingback: Lapas Sukamiskin, Tahanan Koruptor, Jadi Tempat Wisata Lapas