Kerupuk Sangrai Khas Cimaung yang Renyah dan Murah Meriah

Kerupuk sangrai adalah kerupuk yang banyak dijual di tepi Jalan Raya Banjaran-Pangalengan. Terutama di Kecamatan Cimaung. Penjual kerupuk ini menjajakannya di lapak-lapak di tepi jalan. Kerupuk-kerupuk berwarna kuning itu digantung di depan lapak sehingga menarik perhatian para pembelinya.

Pembelinya kebanyakan wisatawan yang hendak atau pulang dari Pangalengan. Mereka sengaja berhenti untuk membeli kerupuk sangrai di Cimaung. Kerupuk itu untuk oleh-oleh dibawa ke tempat asal setelah berwisata ke Pangalengan.

Di antara lapak-lapak teraebut ada lapak yang dijaga oleh dua anak. Namanya Irvan dan Tristan. Kedua anak ini merupakan warga setempat yang masih usia anak SD. Mereka duduk di bangku dan berdiri menghampiri pembali. Kemudian duduk lagi setelah pembeli kerupuknya pergi.

Irvan dan Tristan menjual satu bungkus kerupuk ada yang dijual Rp 5.000 dan Rp 10.000. Tergantung isinya berapa biji dalam bungkus plastik. Mereka biasanya menawarkan kerupuk yang harganya Rp 10.000.

Irvan mengaku senang berjualan kerupuk sangrai. Mereka memanfaatkan waktu liburan berjualan kerupuk sangrai. “Sekolah kan lagi libur. Untuk ngisi waktu jadi jualan kerupuk saja, ” kata Ivan di lapaknya di Cimaung, Senin (24/12/2018). Tristan yang berada di samping Irvan mengiyakan. “Iya,” katanya sambil tersipu.

Jual Kerupuk Sangrai Sehari 20 Bungkus

Kerupuk sangrai yang dijual di lapak tepi Jalan Banjaran-Pangalengan, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (24/12/2018). | Foto serbabandung.com

Dagangan Irvan hari itu lumayan laku. Sebanyak 20 bungkus mereka jual dari siang hingga sore hari. Menurut Ivan sama dengan hari sebelumnya, mereka pun berhasil menjual kerupuk sangrai sebanyak 20 bungkus.

Lapak Irvan dan Tristan harus bersaing dengan warung dan lapak yang berjejer di tepi jalan Kampung Sukadana, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung. Beberapa warung bahkan tampak menonjol menjajakan daganggannya ketimbang lapak kecil milik Irvan.

Irvan mendapatkan kerupuk tersebut dari pabrik masih di kampungnya. Di kampung itu banyak industri rumahan yang memproduksi kerupuk sangrai. Satu di antaranya adalah milik paman Irvan, Amir. Di pabrik itu memperkerjakan banyak pegawai dari kampung itu sendiri.

Kerupuk ini terbuat dari tepung kanji yang adonannya dibentuk seperti mi. Setelah terbentuk, adonan itu dijemur seharian. Kerupuk-kerupuk itu disangrai di wajan besar tanpa minyak, tapi menggunakan pasir setelah dijemur.

Mencicip kerupuk ini bisa langsung dimakan atau dengan bakso atau nasi. Kerupuk ini pun bisa dicocolkan ke bumbu pedas.

4 Responses

  1. Via says:

    Mohon maaf maaf mau tanya kalo kirim ke jawa tengah bisa ga ya ? Yang mentahan

  2. Nita says:

    Nikmat sekali jika dicampurkan asinan sayur

  1. 01/07/2020

    […] semakin dicari. Kerupuk mie kuning ini dibuat di pabrik, di Rancasalak, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *