Hiburan Rakyat Milik Darmun Masih Tetap Hidup di Tengah Terjangan Teknologi

SABTU (28/7/2018) sore lapangan di Andir, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, beda dari biasanya. Banyak orang berkumpul menyaksikan wahana hiburan rakyat yang digelar di lapangan tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah remaja usia belasan.

Wahana yang tampak di lapangan ada ombak banyu, kora-kora, kereta mini, trampolin, mancing mini, dan wahana khusus untuk balita. Beberapa di antara wahana tersebut tampak mulai bergerak. Di kora-kora, tujuh kursi yang tersedia terlihat penuh. Penumpangnya adalah remaja pria dan perempuan berusia belasan tahun.

Bagi Darmun (57), pemilik hiburan rakyat, kehadiran warga merupakan berkah. Dia berharap wahana hiburan yang dia gelar banyak digunakan oleh warga. Darmun hadir di lapangan itu selain untuk menghibur juga berbisnis menjual jasa hiburan yang sudah dia kelola sejak 2000.

Setiap wahana yang disediakan Darmun dan kelompoknya dipasang tarif rata-rata Rp 3.000. Harga yang sangat terjangkau tersebut sudah diperhitungkan untuk dana operasional. Darmun tak takut rugi karena pemasukan dari bisnis hiburan rakyat ini tergantung banyaknya pengunjung.

Kora-kora wahana di tempat hiburan rakyat milik Darmun. \ Foto serbabandung.com

“Tak tentu penghasilannya. Kadang kentungannya kecil, kadang juga besar. Kalau lagi ramai ya keuntungannya besar. Tergantung banyaknya pengunjung yang menggunakan wahana,” kata Darmun.

Wahana Hiburan Dicat Warna-warni

Untuk memancing pengunjung wahanan hiburan yang tersedia sengaja dicat warna-warni. Di sudut lapangan disediakan tiket boks untuk memudahkan pengunjung. Setiap wahana dijaga oleh rata-rata dua petugas. Kecuali wahana ombak banyu yang membutuhkan tenaga lebih banyak.

Lapangan di Andir bagi Darmun dan kelompoknya merupakan lapangan yang kesekian kalinya. Darmun dan kelompoknya terus mencari lapangan yabg potensial dikunjungi oleh banyak warga. Mereka untuk menggunakan lapangan tersebut harus mendapat izin dari pemerintah setempat. Darmun tidak menyebut harga sewa lapang teraebut, tapi, katanya, bisa tertutupi oleh penghasilan mereka.

Penyelenggara bisnis yang beralamat  Gang Eme, Sukajadi, Kota Bandung, ini tak hanya beroperasi di Bandung. Kota-kota lainnya di Jawa Barat pun mereka kunjungi. Bahkan mereka pernah menggelar hiburan rakyat ini beberapa kali di kota-kota Jawa Tengah. Mereka akan terus mencari lapang agar bisnis yang mereka jalankan terus berputar.

Darmun masih yakin bisnis hiburannya bakal terus berjalan. Dia pun merasa yakin teknologi yang melaju pesat takkan menggerus lahan bisnisnya. Darmun akan terus menjalankan bisnis ini sampai dia tidak mampu lagi. “Jalanin aja,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *