KULINER Bandung sudah pasti banyak orang yang tahu banyak ragamnya. Semua jenis makanan mulai yang tradisional hingga yang modern tersaji di kota ini. Keunikannya juga terkenal. Banyak makanan turunan yang rasa dan namanya unik membuat orang ingin mencarinya. Tak hanya makanan, minuman juga banyak pilihan, mulai minuman yang ditawarkan di kafe-kafe hingga yang di pinggir jalan. Kopi misalnya. Di kota ini terdapat kedai-kedai kopi yang menawarkan seduhan kopi nikmat. Tapi yang tak kalah istimewa, Lalu di mana saja tempat kopi di Bandung?
Di Bandung masih menyimpan toko kopi jaman dulu. Ada beberapa tempat kopi di Bandung yang sudah terkenal sejak lama, di antaranya Kopi Aroma, Kopi Malabar, dan Kopi Kapal Selam. Kopi-kopi tersebut memiliki kekhasan masing-masing. Yang menarik pengelolaanya masih menggunakan cara lama.
Kopi Aroma di pertigaan Jalan Pecinan Lama-Banceuy, tepatnya di Jalan Banceuy Nomor 51. Toko ini menjual dua macam kopi yakni kopi robusta dan arabika. Toko Aroma dibangun oleh Tan Houw Sian sejak 1930.
Tempat Kopi di Bandung di Kebonjati
Pembakaran Kopi Aroma menggunakan kayu karet. Dalam pamflet yang terpasang di toko itu disebutkan bahwa prosesnya menggunakan kayu karet saat pembakaran. Disebutkan asap yang keluar dari pembakaran dari kayu itu memberikan efek pada keharuman kopi.
Bagaimana dengan Kopi Javaco? Toko dan pabrik kopi ini berada di Jalan Kebonjati. Toko kopi Javaco menjual 3 jenis kopi, yakni kopi arabika, melange/robusta dan kopi yang diberi label tiptop.
Toko ini telah berdiri sejak 1928. Sampai sekarang toko itu masih menempati bangunan lama. Gedung itu bercat putih dengan kombinasi hijau di jendelanya. Orang tidak akan langsung tahu kalau itu Toko Kopi Javaco karena tidak ada petunjuk di luar gedung. Sebagai petunjuk toko ini bersebelahan dengan Hotol Gino Ferucci (dulu Hotel Surabaya). Hanya terpisah sebuah jalan kecil bernama Gang Haji Basar.
Tak jauh dari Toko Kopi Javaco, ada toko kopi jaman dulu lainnya. Namanya Toko Kopi Malabar. Toko Kopi ini berada di Jalan Gardujati. Tempatnya berupa rumah tua tanpa halaman, di pinggir trotoar dengan kaca besar, tanpa plang nama yang mencolok. Berada di seberang SMAN 4 Bandung.
Tidak layaknya sebuah toko, pembeli harus mengetuk pintu dulu sebelum membeli kopi. Pemilik toko baru menggiling biji kopi ketika ada yang memesan, sehingga pembeli pun dapat mengatur tingkat kehalusan kopi yang diinginkan. Toko ini mengambil kopi dari para petani di kaki Gunung Malabar, Pangalengan.
Nah, kalau Kopi Kapal Selam berada di Jalan Pasar Barat di belakang pasar baru. Toko kopi ini sudah ada sejak tahun 1930-an. Selain robusta dan arabika, toko ini menjual kopi jagung. Biji kopi jagung tidak terlalu berbeda dengan bijih kopi asli. Warnanya hitam hasil dari proses sangrai.*
tempo dulu bangunannya dan nyaman