Bajigur Diminum Panas-panas Sungguh Menyegarkan

Pedagang bajigur yang menggunakan roda di Bandung. | Foto serbabandung.com #serbabandung

SIAPA yang belum pernah menyeruput bajigur panas-panas? Kalau belum, hmmm rugi. Apalagi bajigur Bandung.  Minuman tradisional khas Sunda ini rasanya tidak kalah lezat dan menyegarkan dengan minuman modern.

Minuman ini  biasanya disajikan saat hangat. Untuk melengkapi kelezatan minuman ini biasanya ditambah kolang-kaling. Makanan pendamping minuman ini adalah kacang rebus, ubi rebus, klepon, dan lain sebagainya.

Pedagang bajigur yang menggunakan roda di Bandung. | Foto serbabandung.com #serbabandung

Minuman ini terbuat dari gula aren dan santan. Untuk menambah kenikmatan dicampurkan pula sedikit jahe, garam, bubuk vanili, daun pandan, gula pasir, kopi, dan kayu manis.

Dalam laman hanjuang.com disebutkan semua bahan tersebut, yakni santan, gula aren, gula pasir, kopi, kayu manis, garam, daun pandan, dan vanili bubuk direbus dengan api sedang. Bahan diaduk terus sampai matang dan harum. Terakhir hasil rebusan disaring untuk memisahkan bajigur dan ampas bahan.

Di Bandung banyak penjual minuman ini menggunakan roda. Pedagang minuman ini biasanya mulai terlihat pada sore hari. Mereka selain menjual minuman menyegarkan tersebut  juga membawa makanan yang cocok disantap bareng bajigur. Makanan tersebut adalah kacang rebus, pisang rebus, singkong, ubi, ciu, dan lain-lain.

Selain penjual menggunakan roda, di Bandung juga ada penjual di tenda atau di gerai. Salah satunya adalah Bajigur Ibu Hj. Siti Maemunah. Siti mulai berdagang pada 1958. Awalnya berdagang di Jalan Supratman, kini berjualan di Jalan Cisangkuy Bandung.

Selain menjual minuman tersebut juga menjual nangka goreng. Tak hanya gorengan nangka di tenda ini pun menjual gorengan lain. Jangan lupa bandrek susu yang rasanya menyegarkan siap untuk diseruput pengunjung.

Di dekat Pusdai, ada  Mak Uneh, siap menyediakan minuman yang menyegarkan tersebut buat penggemar minuman ini. Di kios itu pun menjual aneka gorengan, terutama katimus. Katimus adalah makanan tradisional di Jawa Barat yang sudah jarang ditemui.

Di sekitar wisata Dago Pakar, Taman Hutan Raya, dan Curug Dago terdapat Warung Bandrek. Kawasan ini sering dikunjungi para wisatawan. Mereka ada yang menggunakan mobil, sepeda motor, atau sepeda.

Di trotoar kawasan Jalan Cilaki juga terdapat penjual bajigur. Tempat ini banyak dimanfaatkan penggemar bajigur untuk menongkrong malam-malam. *

Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Bajigur

Penjual Bajigur Bandung

Ibu Hj. Siti Maemunah
Jalan Cisangkuy Bandung.
Bajigur Mak Uneh
Di dekat Pusdai

Di sekitar wisata Dago Pakar, Taman Hutan Raya, dan Curug Dago
Bajigur Cilaki

Di trotoar kawasan Jalan Cilaki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *