Sejarah Jalan Buahbatu, yang Kini, Arus Lalu Lintasnya Semakin Padat

Ornanem unik di Jalan Buahbatu, Bandung. | Foto serbabandung.com

INI sedikit mengenai sejarah Jalan Buahbatu. Sulit membandingkan kondisi arus lalu lintas pada 80-an dengan 2000-an.

Sekarang, arus lalu lintas di jalan itu hampir dipastikan macet setiap waktu. Belum lagi polusi asap dari kendaraan yang lewat di jalan itu.

Jalan Buahbatu telah padat oleh pusat perbelanjaan, toko, restoran, kuliner waralaba, perkantoran, dan bank.

Perumahan yang tadinya menghiasi di sisi-sisi jalan Buahbatu telah berubah menjadi tempat berbinis bahkan mal.

Pada 80-an, sebelum Jalan Soekarno Hatta membelah Jalan Buahbatu dan Jalan Terusan Buahbatu, jalan ini menjadi salah satu jalan yang nyaman.

Arus lalu lintas tidak sepadat sekarang. Saat itu masih ada sawah yang terhampar. Kendaraan pun sudah pasti tidak sepadat sekarang.

Ketika ada gerbang Tol di Jalan Terusan Buahbatu, arus lalu lintas semakin padat. Jalan Buahbatu pun menjadi salah satu gerbang ke Kota Bandung.

Jalan ini adalah penghubung kawasan kota dengan daerah Bandung Selatan seperti Dayeuhkolot.

Dulu jalan ini hanya jalan alternatif karena jalan utama yang menghubungkan kawasan Dayeuhkolot dan Kota Bandung adalah Jalan Moh Toha.

Namun perkembangan permukiman di Bandung Selatan yang begitu pesat membuat jalan ini lambat laun menjadi pilihan utama warga.

Sejarah Jalan Buahbatu – Pernah Jadi Landasan Pacu

Sejarah Jalan Buahbatu ditulis dalam buku “Jendela Bandung: pengalaman bersama Kompas” karya Her Suganda.

Dalam buku itu disebutkan tempo dulu Jalan Buahbatu pernah menjadi landasan darurat untuk pelarian kaum sipil dan petinggi militer Belanda.

Mereka berhasil melarikan diri dari kejaran tentara Jepang setelah pesawatnya berjasil take off di jalan ini.

Sejarah Jalan Buahbatu pun ditulis dalam Kompasiana.com oleh Bembeng Je Susilo.

Dalam sejarah Jalan Buahbatu ditulis Bembeng Belanda sempat meloloskan para pembesar sipil dan militernya seperti; H.J van Mook, Van der Plas, bekas Komandan KNIL Jendral Mayor Van Oyen dan Komandan Dinas Intelejen Kapten Spoor.

Pelarian tersebut dilakukan dengan pesawat terbang melalui Jalan Buahbatu yang saat itu dijadikan landasan pacu.

Tidak dijelaskan, Jalan Buahbatu sebelah mana yang dijadikan landasan pacu para pembesar Belanda ini. *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *