Video Jembatan Cinta di Situ Cileunca, Pangalengan, Kabupaten Bandung

Video di atas adalah video jembatan cinta di Situ Cileunca, Desa Wanasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Setiap hari jembatan yang dibangun pada 2014 ini banyak dikunjungi wisatawan dari Bandung maupun luar Bandung.

Dalam video jembatan cinta tersebut, beberapa foto memperlihatkan pelancong sedang berselfie dengan latar belakang pegunungan dan Situ Cileunca yang indah. Di video jembatan cinta itu juga diperlihatkan warga yang mengendarai sepeda motor melewati jembatan tersebut.

Jembatan Cinta ini dibangun untuk menyatukan dua buah desa yang terpisah sejak lama oleh adanya Situ Cileunca. Kedua desa tersebut adalah Desa Wanasari dan Desa Pulosari. Warga kedua desa tersebut harus berputar untuk mengunjungi satu sama lain. Jarak yang sangat jauh tersebut bisa dipersingkat oleh jembatan tersebut.

Jembatan Cinta dibangun atas inisitif warga. Warga membangunnya membelah danau buatan Situ Cileunca yang luasnya mencapai 1.400 hektare dan kedalaman mencapai 17 meter. Jembatan bisa dilalui dua sepeda motor yang saling berlawanan. Terbuat dari beton yang kokoh. Pilar-pilir di pingigirnya dicat merah, sedangkan besi pegangannya dibiarkan berwarna asli besinya.

Pendirian jembatan tersebut sangat membantu warga kedua desa. Selain, sering bertemu antarwarga desa, dari segi ekonomi pun sangat membantu karena perjalanan yang ditempuh warga bisa dipersingkat. Kalau kemudian jembatan ini disebut Jembatan Cinta karena jembatan ini sering dijadikan tempat berkumpul muda mudi dari kedua desa.

Jembatan cinta di Situ Cileunca, Desa Wanasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. | Foto serbabandung.com

Di Video Jembatan Cinta Telihat Orang yang Berselfie

Hasil karya warga ini hanya digunakan untuk kepentingan warga kedua desa. Para wisatawan pun sering sengaja datang ke sana untuk sekadar berfoto. Seperti dalam video jembatan cinta di atas, beberapa pasangan tampak asyik berfoto di jembatan tersebut. Latar belakang situ dan pegunungan menjadikan tempat ini favorit untuk berfoto.

Dua siswa SMK di Banjaran misalnya. Mereka sengaja datang siang itu untuk berfoto-foto memanfaatkan waktu luang setelah selesai ujian tengah semester. Masih berseragam sekolah, mereka saling berfoto. Wajahnya terlihar ceria. Senyumannya sering muncul ketika melihat hasil foto di handphone-nya.

Di bagian tengah jembatan ini, beberapa pasangan terlihat berofoto dengan latar belakang pegunungan dan situ. Mereka ada yang membawa sepeda motor ke tengah jembatan, ada juga yang berjalan kaki sambil menikmati sepoi angin. Kebetulan siang itu cuaca tidak terlalu panas karena mendung menggelayut di langit Situ Cileunca.

Untuk ke jembatan ini, pelancong mengambil jalur kanan di pertigaan Pangalengan. Ikuti jalan itu hingga menemukan kembali pertigaan sebelum ke pintu utama Cileunca. Belok kiri di sana dan ikuti jalan hingga menemukan loket tiket yang dijaga warga.

Pelancong bisa juga masuk dari pintu utama tempat wisata Situ Cileunca. Dari pertigaan tersebut tinggal lurus hingga menemukan pintu gerbang ke situ. Untuk masuk ke sini, pelancong harus bayar Rp 5.000, parkir motor Rp 2.000, parkir mobil Rp 4.000, dan untuk ke jembatan harus naik perahu. Harga tersebut bisa saja telah berubah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *