Monumen di Lengkong Besar untuk Mengenang Peperangan Hebat

Monumen Perjuangan di Jalan Lengkong Besar Kota Bandung. | Foto serbabandung.com #serbabandung

BARANGKALI banyak yang belum tahu, mengapa monumen perjuangan dibangun di Jalan Lengkong Besar, tepatnya di pertigaan Jalan Lengkong Besar-Jalan Cikawao, depan Brownies Amanda?

Monumen ini diresmikan oleh Wali Kota Wahyu Hamijaya pada 17 Oktober 1995. Monumen Pahlawan Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia ini didirikan untuk mengenang para pahlawan yang berjuang dalam pertempuran di Jalan Meredaka, Jalan Lembong, Jalan Lengkong Besar, dan Jalan Inggit Garnasih (Ciateul).

Monumen Perjuangan di Jalan Lengkong Besar Kota Bandung. | Foto serbabandung.com #serbabandung

Dalam prasasti yang berdiri di monumen itu disebutkan pada 2 Desember 1945 di kawasan tersebut telah terjadi peperangan hebat. Tentara Belanda/NICA dan Inggris yang dipersenjatai arteleri dan angkatan udara menggempur pasukan pemuda pejuang kemerdekaan yang terus bertahan.

Pertempuran itu berjalan alot. Peperangan dimulai pada  pukul 06.00 hingga 21.00. Para pejuang tidak kenal menyerah meski harus melawan pasukan Belanda/NICA dan Inggris yang dipersenjatai arteleri dan angkatan udara.

Dalam blog my-other-corner.blogspot.com disebutkan tentara Inggris mengadakan serangan mendadak dengan alasan untuk membebaskan kamp tawanan orang-orang Belanda di daerah Tun Dorp (Lengkong Dalam).

Korban berjatuhan namun semangat para pejuang tak surut. Menghadapi perlawanan para pejuang yang demikian gigih ini, tak urung tentara Inggris nyalinya menjadi ciut. Pasukan Inggris berhasil mengevakuasi orang-orang Belanda bekas para tawanan Jepang, itu karena dibantu serangan udara.

Blog my-other-corner.blogspot.com mengutip laporan Palang Merah Indonesia (PMI) saat itu,  pertempuran sengit itu menyebabkan sekitar 84 orang gugur sebagai pahlawan, 181 orang luka berat dan 44 orang luka ringan.

Salah satu pahlawan yang gugur adalah Soegiarto Koento. Mahasiswa Kogyo Daigaku (Institut Teknologi Bandung).  Pria kelahiran Bandung, 15 Juni 1925, itu gugur dalam pertempuran  saat mempertahankan Jembatan Baru yang terbentang melintasi Sungai Cikapundung. *

SUMBER:  http://my-other-corner.blogspot.com/2011/01/bandung-1945.html
http://www.bgi.co.id/berita-terkini/9/masihkah-mencetak-pahlawan.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *