Wisata Kuliner Street Valkenet Malabar Bandung Juara

WALI Kota Bandung Oded M. Danial saat meresmikan PKL Food Street Valkenet Malabar di Jln. Malabar, Bandung, Rabu (24/10/2018). | Foto Humas.Bandung.go.id

BANDUNG memiliki wisata kuliner, kali ini yang dipilih adalah kawasan Jalan Malabar. Namanya Street Valkenet Malabar Bandung Juara. Wisata kuliner ini diresmikan Wali Kota Bandung Oded M. Danial, Rabu (24/10/2018). Street Valkenet Malabar merupakan hasil penataan kreatif Lapangan Malabar.

Di Street Valkenet Malabar ada 18 kios yang konstruksinya menggunakan sistem knock down, sehingga memudahkan untuk dibongkar pasang. Sebanyak 15 kios diisi pedagang kuliner, 1 kios untuk produk-produk PKK, 1 kios untuk produk Mayora, dan 1 kios untuk sekretariat.

“Penataan PKL di sini bisa dijadikan sebagai percontohan untuk ke depannya. Ini juga sebagai contoh yang bagus sinergi antara pemerintah dan swasta,” kata Ode setelah peresmian seperti dikutip humas.bandung.go.id, Rabu (24/10/2018)

Peresmian Street Valkenet Malabar dihadiri juga oleh Board Of Director (BOD) PT Mayora Indah, Riko Sistanto dan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandung, Priana Wirasaputra serta Asosiasi Pekerja dan Pedagang Kaki Lima.

“Kalau mau berhasil menata PKL di Bandung, kuncinya adalah. mari kita perkuat sistem kolaborasi dengan semua pihak. Kita tidak bisa hanya memiliki inovasi tapi tidak diperkuat dengan aspek kolaborasi. Penataan berhasil karena ada sinergi antara inovasi serta kolaborasi,” kata Oded.

Penataan PKL yang Dijadikan Wisata Kuliner

WALI Kota Bandung Oded M. Danial saat meresmikan PKL Food Street Valkenet Malabar di Jln. Malabar, Bandung, Rabu (24/10/2018). | Foto Humas.Bandung.go.id

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandung, Priana Wirasaputra mengatakan, para PKL harus paham mengenai aturan yang telah ada, seperti zona untuk berdagang.

“Hal yang pokok adanya zonasi mulai dari hijau, kuning, dan merah. Tentunya mengacu agar berjualan sesuai zona yang ditentukan,” jelasnya.

PKL “zaman now”, katanya, tidak hanya menjual produk yang biasa saja. PKL harus mampu menjual produk berkualitas.

“Tentunya dimulai dari pemberdayaan kepada PKL dan UMKM. Kita bina dengan kegiatan imbingan teknis (Bimtek). Mulai dari makanan higienis, mengenal lembaga keuangan, akses pembiayaan usaha, manajemen usaha sampai pemanfaatan teknologi,” jelas Priana.

Priana mengungkapkan, terdapat 17 titik lokasi PKL di Kota Bandung yang masih belum terbina dan tertata. Dari sekitar 22.000 PKL yang ada, baru 5.000 yang telah tertata dan terkelola dengan baik.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *