Swarha, Gedung Bersejarah yang Tampak Tak Terurus

Gedung Swarha

BAGI orang Bandung gedung ini sudah pasti tidak asing lagi. Gedung yang bernama Swarha ini berada di pojokan pertigaan Jalan Bancuey dan Jalan Asia Afrika, depan Kantor Pos Besar, belakang Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat.

Gedung ini terlihat sudah kusam. Cat abu-abu dan putih sudah mulai memudar. Jendela yang berderet di gedung itu pun ada yang berkaca ada juga yang tidak berkaca.

Dari beberapa referensi yang diperoleh gedung empat lantai ini dibangun oleh orang Belanda. Gedung ini disebut-sebut mewakili gaya arsitektur klasik, electicism dengan banyak dekorasi dan dibangun antara tahun 1930-1935 oleh arsitek Belanda, Wolff Schoemaker.

Bangunan ini cukup bernilai sejarah. Ketika Konferensi Asia Afrika tahun 1955 berlangsung di Bandung, para juranalis yang meliput gelaran bersejarah tersebut menginap di gedung ini. Salah satunya adalah wartawan kawakan Rosihan Anwar.

Swarha, Tempat Menginap Wartawan

Selain Rosihan Anwar, jug ada Mohtar Lubis. Adapun jurnalis dari luar negeri adalah Richard Wright dari Amerika Serikat, Arthur Conte dari Prancis, dan Zhang Yan dari Tiongkok serta wartawan asing lainnya.

Gedung Swarha di Jalan Asia Afrika, Bandung. | Foto serbabandung.com

Dipilihnya hotel ini karena jaraknya tidak jauh dari Gedung Merdeka, tempat berlangsungnya konferensi tersebut. Di kawasan Asia Afrika saat itu banyak hotel yang digunakan untuk keperluan penyelenggaraan Asia Afrika.

Saat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika, panitia menyiapkan sedikitnya 14 hotel dan 31 bungalow. Selain Hotel Swarha juga Hotel Homann yang jaraknya paling dekat dari gedung itu. Kemudian Hotel Preanger dan Hotel Braga (kini Hotel Ibis). Dalam foto itu ternyata tidak terlihat tulisan Swarha di puncak gedung seperti sekarang.

Swarha memang dulunya dibangun untuk hotel, dan pusat bisnis. Dalam sebuah foto lama, terlihat di lantai satu gedung itu digunakan untuk toko. Persis di depan terpampang pelang bertuliskan Swarha Store. Di sebelahnya ada toko sepatu yang bermerk Bata.

Keberadan Gedung ini pernah ditulis detik.com pada edisi Selasa, 16/09/2008. Dalam tulisan itu disebutkan, pihak detik.com pernah menemui pemilik salah satu toko yang berada di lantai bawah gedung Swarha, Toko Indra, pemiliknya yang dipanggil Ibu Indra enggan mengungkapkan lebih jauh mengenai kondisi gedung tersebut. *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *