Jelekong, Kampung Pelukis yang Ingin Pertahankan Pamor

Suryadi, pelukis Kampung Pelukis Jelekong. | Foto serbabandung.com #serbabandung

SEORANG remaja tampak memulaskan kuasnya di kanvas. Dia konsentrasi penuh melukis buah-buahan di atas meja. Tiga remaja lainnya ikut mengawasi dan sesekali berkomentar terhadap lukisannya. Warna lukisan buah-buahan itu dominan berwarna kuning kombinasi warna merah. Pemandangan itu terlihat di studio lukis Suryadi Art di kampung pelukis Kampung Jelekong, Jalan Giriharja, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (15/4/2016). Setiap hari kesibukan itu biasa terlihat di studio milik Suryadi. Pamandangan yang sama juga bisa terlihat di studio dan galeri lainnya.

Suryadi, pelukis Kampung Pelukis Jelekong. | Foto serbabandung.com #serbabandung

Jumat (15/4/2016) sore kampung yang terkenal sebagai kampung pelukis itu tidak terlalu ramai. Beberapa kendaraan tampak lewat di jalan kampung tersebut. Warga di sana menjalankan aktivitas seperti kebanyakan orang. Beberapa studio atau galeri masih buka sore itu memamerkan lukisannya.

Di studio Suryadi Art, selain remaja tadi yang melukis, di sudut lain terlihat orang lain yang sedang melukis rombongan kuda yang sedang berlari. Dia tampak keonsentrasi penuh mengguratkan kuas di kanvas yang sebagian besar masih terlihat putih.

Pelukis Jelekong Banderol Lukisannya Rp 150.000-200.000

Di Studio Art terpampang beberapa lukisan seperti lukisan bunga. Lukisan itu dijual oleh pengelolanya bervariasi. Tergantung jenis dan ukuran lukisan, tetapi biasanya dibandrol kisaran Rp 150.000-200.000. Lukisan-lukisan itu merupakan stok yang belum atau tidak dikirim ke daerah lain seperti Medan, Bali, dan Jalan Braga Bandung.

Menurut pemilik studio tersebut, Suryadi, studionya terbuka buat siapa saja. Para pengunjung, katanya, silakan untuk belajar melukis langsung di sana. Pengunjung juga kata dia bebas untuk memotret lukisan-lukisan yang dipajangnya.

“Kami terbuka saja. Siapa pun yang bertanya kami akan kasih teknik-teknik melukis. Kami tidak akan menutup-nutupinya. Silakan saja,” kata Suryadi yang saat itu sedang menempelkan kanvas di kayu yang sudah disiapkan sebelumnya.

Suryadi masih menaruh harapan besar lukisan-lukisan Jelekong akan tetap disukai. Selama ini, kata Suryadi, tidak ada perubahan terhadap pamor kampung pelukis ini. Suryadi yang mengaku sebagai generasi kelima pelukis Jelekong ini harus mempertahankan apa yang telah dilakukannya. “Lukisan Jelekong itu luar biasa jadi harus dipertahankan,” katanya di studio kontrakannya, Jumat. *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *