Pita Kaset Ternyata Masih Banyak yang Koleksi dan Mencari

Kaset dijual di Jalan Dewi Sartika, Kota Bandung.

Kaset atau compact cassette adalah media penyimpan data yang umumnya berupa lagu. Tahun 1970-1990-an, media data yang juga sering disebut pita kaset ini sangat populer. Banyak digunakan oleh pelaku industri musik untuk menjual produknya.

Sayangnya, pita kaset lambat laun mulai tergantikan oleh musik berformat digital seperti MP3. Sebelumnya juga kaset sempat goyang keberadaanya karena kehadiran compact disc (cd) yang kualitas suaranya lebih bagus.

Pita Kaset mulai ditinggalkan saat memasuki milenial baru. Penikmat musik mulai beralih menggunakan data digital untuk menikmati musik yang bisa diunduh atau hanya sekadar didengarkan di internet. Penikmat musik mulai tidak beli kaset bahkan CD.

Kehadiran aplikasi seperti Soundcloud, You Tube, atau yang di smartphone pun memudahkan para penggemar musik untuk menikmati karya musisi idola mereka. You tube, aplikasi video ini menjadi santapan para penggemar musik.

Tapi, tahu tidak, ternyata kaset masih ada yang setia menggunakannya. Tak hanya orang tua, generasi milenial juga ada yang mencari kaset.

“Generasi milenial juga ada yang tertarik sama kaset. Anak muda saat ini ada yang mengoleksi kaset,” kata Budi, pengoleksi kaset sekaligus penjual beli kaset lewat WhatsApp, Selasa (31/3/2020).

Budi yang tiap hari mangkal di belokan Jalan Dewi Sartika-Kautamaan Istri, hafal betul keingingan para generasi milenial. Menurutnya, generasi milenial sangat menyukai musik rock. “Mereka juga ada yang mencari kaset band indie lokal,” kata Budi.

Menurut Budi penggemar kaset datang dari segala usia. Banyaknya mereka adalah kolektor. Mereka, katanya, dari berbagai macam golongan. “Intinya masih ada yang suka mengkoleksi rilisan kaset,” kata Budi.

Jenis musik yang disukai para kolektor, kata Budi, tergantung selera, tetapi kebanyakan masih di sekitar musik rock.

“Kaset band/penyanyi luar masih banyak yang suka dan carinya. Sama juga dengan band/penyanyi lokal, itu jug tergantung kebutuhan pembeli. Berimbang,” katanya.

Alasan Orang Cari Pita Kaset

Alasan orang-orang mencari kaset selain untuk didengarkan juga untuk koleksi. “Para peminat musik masih banyak suka menyimpan koleksinya dalam format kaset,” kata Budi.

Menurut Budi, seingat dia hingga sekarang tidak ada wadah khusus atau komunitas bagi kolektor kaset. Paling, katanya, mereka berkumpul di Cihapit atau Jalan Dewi Sartika.

“Kalau grup WhatsApp mah ada. Mereka mengobrol lewat WhatsApp saja,” kata Budi.

Buldan Nurjamil (47), pengoleksi dan penjual kaset, mengatakan masih banyak yang menyukai dan mendengarkan musik melalui kaset. Penggemarnya, kata Buldan, paling muda usianya 20-an.

“Kalau anak SMA tidak banyak, paling yang kuliahan agak banyakan,” katanya lewat WhatsApp, Rabu (1/4/2020)

Menurut Buldan masih banyak yang megoleksi kaset. Bahkan, katanya, komunitasnya pun membentuk organisasi dan anggotanya hanya orang Bandung.

“Berdirinya baru 1,5 tahun yang lalu berdirinya. Anggotanya kurang lebih ada 100 orangan. Usia anggotanya bervariasi ada yang 20, 30, dan 50 tahun,” kata Buldan.

Awal terbentuknya komunitas ini, kata Buldan, berawal di tempat kerjanya. Buldan bercerita ada temannya yang tertarik melihat kaset dan alat pemutarnya di mejanya.

“Terus dia bertanya punya komunitas enggak. Saya jawab engggak punya. Pada saat itulah saya menghubungi rekan-rekan sehobi. Sementara ini sekretariatnya di rumah saya.

“Kalau tempat kongko sama anak-anak kaset di Jalan Dewi Sartika atau di Jala Cihapit. Namanya Komunitas Kaset Bandung,” kata warga Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, ini.

Artikel ini pernah dimuat di Tribunjabar.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *