Patung Sepasang Merpati, Di Sini Pernah Dilepas 800 Merpati

Patung sepasang merpati di Balai Kota Bandung.

TAMAN Balai Kota Bandung yang sudah dibenahi semakin semarak dengan bertambahnya patung ikan. Taman itu juga semakin asri karena bunga warna-warni menghiasi taman yang tak jauh dari Kantor Wali Kota Bandung. Patung Badak Putih, Patung Dewi Sartika, Patung Sepasang Merpati, stilasi gembok cinta juga masih menyemarakkan taman itu.

Ada pertanyaan mengapa di taman itu dibangun Patung Badak Putih, kemudian mengapa ada Patung Sepasang Burung Merpati, dan mengapa ada Patung Dewi Sartika di sini? Kalau mengenai  mengapa Patung Dewi Sartika, jawabannya adalah sebelum taman ini bernama Taman Balai Kota, taman ini bernama Taman Dewi Sartika. Lagi pula Dewi Sartika adalah pahlawan nasional asal Bandung.

Mengenai keterangan mengapa di sana berdiri Patung Badak Putih referensinya masih harus dicari lagi. Dalam beberapa referensi disebutkan pada zaman dulu Bandung sempat menjadi tempat berkubangnya badak. Sebagai bukti ada kawasan yang bernama Ranca Badak. Kawasan ini berada di sekitar Jalan Sukajadi.

Lalau bagaiman dengan patung ikan? Menurut Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung, Arif Prasetya, patung itu hanya ornamen saja, pelengkap taman. “Kan selain ada gembok cinta, ada juga patung ikan. Nantinya untuk air mancur,” kata Arif seperti dikutip Galamedianews.com, Senin (15/12/2014).

Adapun mengenai patung sepasang merpati karena di sana pernah dilepas 800 ekor merpati. Pada awal 1990-an burung-burung ini menjadi teman pegawai negeri sipil (PNS) yang berkantor di Balai Kota. Pada masa kepemimpinan Wali Kota Ateng Wahyudi burung-burung ini sengaja dipelihara untuk meramaikan suasana Balai Kota.

Ateng Wahyudi saat itu meminta pada bawahannya untuk membuatkan kandang-kandang, yang ukurannya bervariasi, ada yang berukuran kecil maupun besar. Kandang-kandang itu terletak di atas pohon dan di bawah pohon ki hujan atau regenboom (Samanea) di tengah Balai Kota.

Dikutip dari kisuta.com Ateng juga menunjuk karyawan khusus. Karyawan tersebut bernama Usman, yang bertugas memberi makan burung-burung dan memeriksa kandang-kandangnya. Karyawan Pemkot Bandung menjuluki Usman sebagai pejabat urusan manuk (burung), yang disingkat Usman.

Sekitar 1992, burung-burung tersebut masih menghuni Balai Kota dan juga Taman Dewi Sartika. Menjelang 1993, burung-burung tersebut menghilang. Pada 2000-an hingga sekarang yang tersisa hanya dua patung sepasang merpati yang masih berdiri kokoh yang menghadap Balai Kota. (*)

Sumber: http://www.kisuta.com/20130118-pieters-park-tetap-menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *