Museum Pos Bandung Menyimpan Surat Emas Raja-raja

Kotak surat zaman dulu yang tersimpan di Museum Pos Bandung. | Foto serbabandung.com #serbabandung

Masih ingin melanjutkan wisata ke Museum Pos Bandung. Baiklan, di Museum Pos Bandung ini  ada  foto pencetus perangko sebagai pengganti pelunasan pengiriman surat dengan uang tunai, Sir Rowland Hill. Dulu sebelum ada perangko biaya pengiriman surat dibebankan pada yang menerima surat. Sir Rowland Hill dilahirkan di Kidderminster, Inggris pada 3 Desember 1795.

Foto tersebut tertempel di pintu untuk masuk ke ruangan lain. Di sana juga tertempel replika perangko pertama dunia yang diterbitkan di Inggris pada 6 Mei 1840. Perangko tersebut bernama The Penny Black.

Dari sana, belok ke sebuah ruangan terdapat baju seragam pegawai pos dari jaman ke jaman. Di ruangan itu pula terdapat mesin tik yang sudah berumur, serta timbangan untuk menimbang benda pos atau barang yang akan dikirim ke alamat yang bersangkutan.

Di Museum Pos Bandung Bisa Melihat Foto-foto Proses Pembuatan Perangko

Di sini juga terdapat foto proses pembuatan perangko. Foto yang berukuran kira-kira kerta A4 ini ditempel berjajar di sebuah bingkai berkaca. Pengunjung bisa melihat tahap awal pembuatan perangko hingga sudah jadi.

Di ruangan lain terdapat surat emas raja-raja. Beberapa surat emas berbingkai ditempel di dinding. Kemudian di tengah-tengah ruangan itu terdapat timbangan tempo dulu, dan mesin stensil yang berada dalam sebuah kotak kaca.

Museum Pos Bandung tidak melupakan jasa pada pendahulu pejabat PTT (Pos Telegrap dan Telepon), seperti pada Mas Suharto. Mas Suharto adalah Kepala Jawatan PTT. Di sebuah sudut museum itu ada dua buah kursi dan radio jaman dulu. Ada secarik kertas di dekat kursi tersebut yang menerangkan perjuangan Mas Suharto.

Dalam secarik kertas yang menempel di dinding tersebut tertulis bahwa Mas Suharto pada 19 Desember 1948 malam bersama keluarganya diculik oleh Belanda. Kabar mengenai keberadaan dan nasib Mas Suharto dan keluarganya ini sampai sekarang belum diketahui.

Tepat di pintu pertama ke gedung PT Pos terdapat patung Mas Suharto setengah badan. Patung ini dibuat pada 1983 oleh seniman lukis dan grafis terkenal Abdul Djalil Pirous. Mas Soeharto menjadi Kepala Jawatan PTT pada September 1945.

Setelah mengerti siapa itu Mas Suharto, di ruangan lain museum ini terdapat bis surat dari jaman ke jaman. Ada juga mesin otomatis untuk membeli benda pos seperti perangko. Tak ketinggalan alat transportasi selain sepeda yang digunakan para pegawai Pos pada jaman dulu.

Penasaran? Museum Pos yang berada di Jalan Cilaki No 73 Bandung ini buka setiap hari kecuali pada Minggu. Hari Senin hingga Jumat buka mulai pukul 09.00 sampai pukul 16.00. Sedangkan pada Sabtu waktu bukanya lebih pendek yakni pukul 09.00-13.00. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *