Museum Bandung Tempat Bercerita Sejarah Bandung

Museum Kota Bandung di Jalan Aceh, Bandung. | Foto serbabandung.com

JUMAT (30/11/2018) sore, beberapa pengunjung melihat-lihat foto di Museum Bandung. Mereka terlihat seksama memperhatikan foto satu ke foto lainnya. Kamera handphone-nya sekali-sekali diarahkan ke objek yang menarik. Mereka juga tak lupa untuk ber-selfie.

Museum Bandung belum sepenuhnya jadi. Namun, warga bisa mengunjungi museum yang diresmikan Wali Kota Bandung Oded M.Danial didampingi Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Rabu (31/10/2018). Hanya baru dua area atau ruangan yang bisa diakses warga untuk menyaksikan sejarah berdirinya kota ini.

Di museum ini warga bisa menyaksikan foto tahun demi tahun berdirinya Bandung. Satu display memperlihatkan tahun demi tahun perkembangan Bandung sejak 1980 hingga 1960. Perkembangan Bandung dirangkum dari segi pendidikan, perjuangan kemerdekaan, informasi, ekonomi, politik, dan parawisata.

Rangkaian sejarah dalam display tersebut dibuka dengan keterangan berdirinya Bandung pada 25 September 1810. Dilanjutkan dengan keterangan penetapan Bandung menjadi Ibu Kota Keresidenan Priangan pada 7 Agustus 1864. Selanjutnya diperlihatkan informasi mengenai era transportasi kereta api pada 17 Mei 1884.

Masih di display yang sama, pengunjung bisa mengetahui awal berdirinya Gedung Merdeka yang menjadi ikon Kota Bandung. Disebutkan, gedung itu awalnya bernama Concordia yang berdiri di ujung persimpangan Jalan Pedatiweg (Braga) dan Grootepostweg (Jalan Asia Afrika). Cocordia menjadi tempat eksklusif bagi orang Belanda saat itu. Gedung tersebut juga membuka kawasan rersebut menjadi kawasan bisnis dengan berdirinya hotel, tempat hiburan, dan toko serbaada.

    Museum Kota Bandung di Jalan Aceh, Bandung. | Foto serbabandung.com

Display tersebut juga memberi informasi mengenai pendirian Hotel Preanger pada 1897. Hotel ini awalnya merupakan pesanggrahan milik C.P.R Loheyde. Saat itu hotel tersebut bernama Thiem Hotel. Hotel tersebut dialihkan kepemilikannya kepada keluarga Van Deeterkom. Keluarga ini megubah nama hotel tersebut menjadi Hotel Preanger.

Museum Bandung Cerita Politik

Perkembangan politik di kota ini pun ikit mempengaruhi perkembangan poltik Indonesia. Pada 1912, E. F. E. Douwes Dekker mendirikan Indische Partij. Kongres Nasional Central Sarekat Islam pun digelar di kota Bandung pada 17-19 Juni 1916. Ir Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia bersama Mr Iskaq, Mr Sartono, dan kawan-kawan pada 1927.

Museum ini digagas sejak tahun 2015. Lokasinya di Jalan Aceh Nomor 47, bersebrangan dengan Taman Sejarah dan Bandung Planning Galery. Gedung yang ditempati merupakan kantor bekas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan sempat digunakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung.

Museum terbagi menjadi dua area kunjung utama. Area pertama adalah, area depan yang merupakan gedung cagar budaya tipe A. Di area ini ditampilkan sejarah Kota Bandung dan sejarah pergerakan kebangsaan. Di area belakang diisi dengan produk budaya Kota Bandung, mulai dari agama, seni, sosial, budaya, ekonomi, hingga teknologi.

Menurut Humas Kota Bandung, gedung modern setinggi 3 lantai itu akan diisi dengan artefak yang didominasi oleh 60% foto, 20% dokumen dan arsip, 10% grafis, dan 10% artefak lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *