Gunung Puntang, Wisata Alam di Bandung Selatan

Gua Belanda yang ada di Gunung Puntang. | Foto youtube.com

GUNUNG Puntang adalah bumi perkemahan yang sudah lama populer. Pada 1990-an tempat wisata alam di Bandung Selatan ini sudah sering digunakan oleh para pelajar SD, SMP, SMA, dan bahkan mahasiswa untuk melakukan kemping di sini. Perusahaan dan kelurga pun banyak yang memanfaatkan pesona alam pegunungan di sana untuk berekreasi.

Bumi perkemahan Gunung Puntang berada Jalan Gunung Puntang, Desa Campaka Mulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Jalan Gunung Puntang tidak jauh dari Banjaran. Jalan ini berada di sebelah kiri dari arah Banjaran jika mau ke Pangalengan.

Gua Belanda yang ada di Gunung Puntang. | Foto youtube.com

Gunung Puntang masih rangkaian pegunungan Malabar. Hutan yang dikelola Perhutani terdapat hutan heterogen dan homogen yang berdampingan. Gunung ini berada di 1290 mdpl. Di ketinggian ini setiap orang akan merasakan udara yang sejuk dan dingin.

Alam dan udara pegunungan memang menjadi daya tarik bumi perkemahan ini. Suara gemericik air sungai yang masih jernih semakin membuat kerasan bagi yang hobi berwisata alam. Lahan perkemahan yang luas yang di sekitarnya tumbuhan hutan seperti pohon pinus pun menjadi pesona tersendiri. Dengarkan juga gesekan daun-daun ketika angin bertiup kencang, benar-benar membuat suasana hutan semakin terasa.

Ada Penangkaran Owa di Gunung  Puntang

Selain lahan perkemahan di Gunung Puntang terdapat penangkaran Owa Jawa, goa Belanda, Kolam Cinta, dan curug (air terjun). Curung yang ada di sana cukup terkenal yakni curug Siliwangi. Untuk ke curug ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapainya. Lagi pula jalannya hanya jalan setapak yang di kedua sampingnya terdapat pepohonan. Bagi yang suka berpetulang dan senang hiking tempat ini sangat cocok.

Curug ini berjarak sekitar 3,5 km dari areal perkemahan. Jika jalan kaki dengan kecepatan normal dengan melalui jalan setapak yang terjal bisa menghabiskan waktu tempuh sekitar 2 jam. Di perjalanan pengunjung bisa menemukan sungai yang harus disebrangi. Sungai itu tanpa jembatan dan kedalamannya tidak terlalu dalam dan di sana banyak bebatuan yang besar.

Yang menarik lainnya, di Gunung Puntang terdapat reruntuhan bangunan stasiun pemancar radio Malabar. Pemancar ini dibangun pada 1917-1929. Selain stasiun pemancar di lokasi ini ada banguna kompleks perkantoran dan rumah dinas.

Berdasarkan kisah yang beredar, di sini pernah berdiri Kerajaan Puntang. Belum ada penelitian mengenai kebenaran keberadaan kerajaan ini. Namun banyak yang percaya onggokan batu seperti batu Korsi, batu kaca-kaca, dan batu Kompaan di kawasan Puntang merupakan peninggalan kerjaan tersebut. *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *