Gunung Nini, Tempat Menyaksikan Pemandangan Indah Perkebunan Teh

Gunung Nini di Perkebunan Teh Malabar, Pangalengan, Kabupaten Bandung. | Foto serbabandung.com

Gunung Nini sebenarnya sebuah bukit di perkebunan teh Pangalengan Bandung. Gunung ini tempat Bosscha mengawasi pekerjaan pemetik. Bosscha atau nama lengkapnya Karel Albert Rudolf Bosscha merupakan pemilik perkebunan teh tersebut pada 1896. Dia meneruskan pengelolaan yang dilakukan Kerkhoven sejak 1890.

Bosscha juga merupakan seorang yang berperan besar merancang dan membangun beberapa bangunan seperti Tempat Wisata Edukasi di Bandung, Teropong Bintang Bosscha, Gedung ITB dan Gedung Merdeka.

Konon bukit ini bernama Gunung Nini karena dulu ketika Bosscha berkeliling di perkebun teh sering bertemu dengan nini (nenek) yang sedang beristirahat dengan cucunya di sana.

Gunung Nini tak jauh dari mes Malabar dan makam KAR Bosscha. Bukitnya tidak terlalu tinggi sehingga cocok untuk dijadikan tempat wisata bersama keluarga. Berjalan-jalan atau tea walk ke Gunung Nini merupakan paket wisata yang ditawarkan PT PN VIII sebagai pengelola perkebunan teh Malabar di Pangalengan.

Gunung Nini di Perkebunan Teh Malabar, Pangalengan, Kabupaten Bandung. | Foto serbabandung.com

Gunung Nini berada di tengah Perkebunan Teh Malabar. Berada di ketinggian sekitar 1.616 meter di atas permukaan laut. Sejauh mata memandang dari puncak gunung tersebut terhampar pemandangan perkebunan teh yang hijau. Dari sini juga Bosscha mengawasi para pekerja yang setiap hari memetik teh.

Di puncak bukit terdapat bangunan berlantai dua. Dari sini pemandangan di sekitar bukit akan semakin terlihat. Selain perkebunan teh, dari sini terlihat kota Kecamatan Pangalenagan dan Situ Ciluenca.

Dari Gunung Nini Bisa Melihat Sunrise

Gunung Papandayan yang tertutup awan bisa terlihar samar dari bukit ini. Pemandangan sunrise yang muncul dari balik Gunung Papandayan. Sebaliknya pada sore hari, pengunjung bukit ini bisa melihat pemandangan indah, berupa sunset di balik Gunung Tilu.

Perkebunan teh Malabar selain menawarkan pesona alam juga menyimpan catatan sejarah. Di sini terdapat makam dan rumah peninggalan K.A.R Bosscha. Bosscha adalah pendiri Perkebunan Teh Malabar pada Agustus 1896. Dia juragan seluruh perkebunan teh di Kecamatan Pangalengan.

Bosscha datang ke Indonesia pada 1887 saat berusia 22 tahun. Dia  lahir pada 15 Mei 1865 di Den Haag, wafat di Malabar, 26 November 1928. Bosscha dimakamkan di tengah-tengah perkebunan Malabar. Tempat ini dipilih sesuai dengan permintaannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *