Gunung Munjul, Situs yang Tak Banyak Diketahui di Baleendah

Situs Gunung Munjul di Kampung Munjul, Kelurahan Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. | Foto serbabandung.com #serbabandung

SITUS Gunung Munjul di Kampung Munjul, Kelurahan Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, tak banyak yang tahu keberadannya.

Situs ini konon merupakan patilasan Kian Santang. Mengenai kisah Kian Santang banyak tersebar di laman-laman yang membahas situs ini.

Dalam Wikipedia disebutkan petilasan diambil dari bahasa Jawa/Sunda yang berasal dari kata “tilas” atau bekas.

Petilasan berarti sebuah tempat yang pernah disinggahi atau didiami oleh orang penting.

Biasanya orang tersebut menempatinya setelah melakukan pengembaraan.

Bisa juga petilasan disebut tempat pertapaan.

Petilasan ada yang menyebut sebagai tempat terjadinya peristiwa penting terkait dengan legenda.

Konon di sini Kian Santang pernah bertemu dengan ayahnya Prabu Siliwangi.

Kian Santang yang telah masuk Islam mengajak ayahnya untuk memeluk Islam.

Namun Prabu Siliwangi menolak ajakan anaknya tersebut.

Situs Gunung Munjul telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah Kabupaten Bandung pada 2012.

Di Kabupaten Bandung tercatat ada 88 situs yang tersebar di 31 kecamatan.

Untuk memelihara situs-situs tersebut Pemkab Bandung menunjuk 108 juru pelihara.

Tidak Jauh dari Jalan Siliwangi

Lokasi Situs Gunung Munjul tidak jauh dari Jalan Siliwangi, Baleendah, Kabupaten Bandung.

Untuk ke lokasi itu, di pertigaan Jalan Siliwangi-Jalan Laswi belok kiri kalau dari arah Baleendah.

Adapun dari arah Ciparay tiggal belok kanan.

Bukit jaraknya tidak jauh dari jalan raya, hanya beberapa meter bukit itu sudah bisa terlihat.

Situs Gunung Munjul Kerap Terlihat Sepi

Sebuah plang kecil tertempel di sebuah dua buah tiang. Plang itu berwarna putih dengan tulisan berwarna hitam.

Tulisan tersebut berbunyi, “Situs Gunung Munjul, Desa Manggahang, Kecamatan Baleendah.

Jika tak ada plang kecil tersebut, takkan bayak yang tahu bukit ini teryata cagar budaya yang harus dilindungi.

Tiap harinya tak banyak yang berkujung ke tempat itu. Hanya sesekali warga terlihat mendatanginya.

Mereka yang datang bisa per orangan ataupun lebih dari dua orang.

Di sekeliling situs ini masih tersisa hamparan sawah. Ada juga kampus SMKN 7, tak jauh dari situs.

*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *