Goa Jepang di Tahura Juanda Bekas Gudang Amunisi

Goa Jepang di Tahura Ir H Djuanda, Dago Pakar, Bandung. | Foto serbabandung.com

Bila berkunjung ke Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda jangan lupa mengunjungi Goa Jepang. Untuk menuju ke goa itu pengunjung harus berjalan kaki sekira 500 meteran dari pintu masuk Dago Pakar. Jalannya terus turun ke bawah menelusuri pepohonan di taman hutan raya tersebut.

Goa Jepang berjejer di tebing yang tak terlalu tinggi. Jumlahnya ada 4 pintu. Di dalamnya terdapat empat kamar yang konon menjadi tempat peristirahatan tentara Jepang. Untuk masuk ke sana butuh penerangan yang cukup. Biasanya ada warga yang menawarkan senter bagi pengunjung yang ingin menelusuri goa tersebut. Untuk satu senter warga menawarkan Rp 5.000.

Goa Jepang di Tahura Ir H Juanda adalah satu dari puluhan Goa Jepang yang tersebar di seluruh Indonesia. Rata-rata goa-goa tersebut dibangun pada 1942-1945, ketika Jepang menjajah Indonesia. Goa-goa buatan Jepang itu dipergunakan untuk keperluan amunisi, logistik dan komunikasi radio pada masa Jepang.

Jepang yang berperang dengan Hindia Belanda membuat goa-goa untuk keperluaan penampungan tawanan perang, seperti tentara Koninklijke Nederlands Indische Leger/KNIL (Tentara Hindia Belanda) dan satuan sekutunya, maupun warga sipil.

Goa Jepang di Tahura Ir H Djuanda, Dago Pakar, Bandung. | Foto serbabandung.com

Mengenai sejarah keberadaan Goa Jepang ini tercantum pada board yang terbuat dari kayu dilapisi plastik dekar goa. Di sana pengunjung bisa membaca mengapa Jepang membuat goa di kawasan Dago Pakar. Di sana ditulis selain untuk menampung tawanan perang, goa-goa buatan Jepang dipergunakan untuk keperluan amunisi, logistik dan komunikasi radio pada masa Jepang. Jadi pastikan dulu mengetahui sejarah goa tersebut sebelum menelusurinya.

Dekat Goa Jepang Ada Warung

Yang merasa kelelahan setelah berjalan sejauh 500 meter, dekat Goa Jepang terdapat warung-waruang menawarkan aneka makanan. Ada jagung bakar, mi seduh, lahang, dan makanan lainnya. Pengunjung bisa duduk di kursi yang disediakan beristirahat menikmati sejuknya udara hutan di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda.

Di pintu goa yang ada tulisan Goa Jepang menjadi tempat favorit untuk berfoto. Begitu juga pada Sabtu (21/10/2017). Sekelompok remaja berfoto di depan goa tersebut. Mereka berpose dan mengarahkan kamera handphone-nya ke arah mereka menggunakan tongsis.

Pada masa Jepang, kawasan Tahura tertutup bagi masyarakat umum. Baru pada 23 Agustus 1965 diresmikan oleh Gubernur Mashudi sebagai Kebun Raya Hutan Rekreasi Ir. H. Djuanda. Kebun raya ini dalam wikipedia disebutkan menjadi embrio Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang dikelola oleh Dinas Kehutanan (dulu Djawatan Kehutanan Provinsi Jawa Barat).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *