Buah Batu, Jalan di Ujung Pusat Kota ke Arah Selatan

Pintu tol Buahbatu lengang, Senin (26/12). | Foto serbabandung.com.

Jalan Buah Batu sekarang wuihh sulit membandingkannya dengan masa 80-an. Sekarang arus lalu lintas di jalan itu hampir dipastikan macet setiap waktu. Belum lagi polusi asap dari kendaraan yang lewat di jalan itu.

Jalan Buah Batu telah padat oleh pusat perbelanjaan, toko, restoran, kuliner waralaba, perkantoran, dan bank. Jalan yang tadinya untuk permukiman telah berubah menjadi kawasan bisnis yang maju dengan pesat.

Pada 80-an sebelum Jalan Soekarno Hatta membelah Jalan Buah Batu dan Jalan Terusan Buahbatu. Sebelum gerbang tol Buahbatu berdiri, jalan ini menjadi salah satu jalan yang nyaman. Saat itu masih ada sawah yang terhampar. Kendaraan pun sudah pasti tidak sepadat sekarang.

Jalan ini adalah penghubung kawasan kota dengan daerah Bandung Selatan seperti Dayeuhkolot. Dulu jalan ini hanya jalan alternatif karena jalan utama yang menghubungkan kawasan Dayeuhkolot dan Kota Bandung adalah Jalan Moh Toha. Namun perkembangan permukiman di Bandung Selatan yang begitu pesat membuat jalan ini lambat laun menjadi pilihan utama warga. Jalan buahbatu pun terus berkembang.

Dalam buku “Jendela Bandung: pengalaman bersama Kompas” karya Her Suganda, disebutkan tempo dulu Jalan Buahbatu pernah menjadi landasan darurat untuk pelarian kaum sipil, dan petinggi militer Belanda. Mereka berhasil melarikan diri dari kejaran tentara Jepang setelah pesawatnya berjasil take off di jalan ini.

Pintu tol Buahbatu yang semakin meramaikan kawasan Buahbatu. | Foto serbabandung.com.

Dalam Kompasiana.com, Bembeng Je Susilo juga menulis Belanda sempat meloloskan para pembesar sipil dan militernya seperti; H.J van Mook, Van der Plas, bekas Komandan KNIL Jendral Mayor Van Oyen dan Komandan Dinas Intelejen Kapten Spoor. Pelarian tersebut dilakukan dengan pesawat terbang melalui Jalan Buahbatu yang saat itu dijadikan landasan pacu.

Soal landasan udara merupakan kisah lama Jalan Buahbatu benar-benar telah berubah terutama pada 2000-an. Di sepanjang jalan berderet restoran terkenal, dan pedagang kaki lima berebut pembeli.

Sajian Kuliner Waralaba di Sepanjang Buah Batu

Di sepanjang Jalan Buahbatu pun terdapat restoran saji waralaba. Ada Pizza Hut di persimpangan empat Buahbatu-Jalan Pelajar Pejuang-Jalan BKR, McDonald, KFC dekat Griya, dan Richeese Factory depan Bank Mandiri setelah belokan Jalan Rajamantri Kulon. Kemudian ada Burger King dan waralaba liannya.

Masih banyak lagi sebetulnya pedagang kuliner yang berjualan di jalan ini, seperti tenda pecel lele, sea food, roti bakar, sate, dan masih banyak yang lainnya.

Pada 29 Mei 2011 kawasan ini mulai digelar Car Free Day (CFD). Tadinya CFD Buahbatu dimulai pada pukul 06.00 hingga 08.30. Kemudian waktunya diperpanjang menjadi sampai pukul 10.00. Adapun lokasinya sekitar 850 meter mulai dari Simpang Buah Batu-Jalan Pelajar Pejuang hingga Jalan Kancra.

CFD berlangsung untuk mengurangi polusi. Di kawasan ini semakin sini semakin padat oleh kendaraan. Kawasan tanpa kendaraan bermotor ini memberi ruang buat warga untuk berolahraga atau berekreasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *