Balai Besar Tekstil Bandung, Tonggak Kemajuan Tekstil di Indonesia

Balai Besar Tekstil di Jalan Ahmad Yani No.390, Kebon Waru, Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat. | Foto http://bandungside.com/

PERKEMBANGAN tekstil di Indonesia tak terlepaskan dari Balai Besar Tekstil Bandung (BBT).

Balai Besar Tekstil yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan (BPPIP), Departemen Perindustrian dan Perdagangan, ini berkembang duluan sebelum pertekstilan di negeri ini dimulai.

Pada 1928, empat gadis asal Majalaya, Emas Mariam, Endah Suhaenda, Oya Rohana, dan Cicih dikirim ke Bandung.

Mereka belajar tenun menggunakan alat tenun semi otomatis yang tidak membutuhkan listrik disebut alat tenun bukan mesin (ATBM) di Balai Besar Tekstil.

Dari tangan keempat perempuan inilah teknik tenun dan dinasti-dinasti usaha tekstil rakyat Majalaya mulai berkembang.

Mulai dari sini juga alat tenun bukan mesin (ATBM) mulai populer.

Saat itu Textil Instituut en Batik Proefstation (TIB) dipimpin oleh Dalenoord sejak berdiri hingga 1934.

Mesin itu juga menjadi titik mulai majunya industri tekstil Indonesia.

Balai Besar Tekstil Bandung Berdiri pada 1922

Balai Besar Tekstil Bandung berdiri pada 1922. Dulu namanya Textiel Inrichting Bandoeng (TIB).

Pendirian balai ini merupakan prakarsa Ir. Surachman dan Prof. Dr. Bernard serta bantuan Bupati Bandung, Wiranatakusumah.

Balai ini tergabung dalam lingkungan Departemen Landbouw Nijverheid en Handel (L.N.& H.).

Pada 1966 orang lebih mengenal lembaga ini Institut Teknologi Tekstil (ITT).

Kemudian TIB strukturnya mengalami perubahan sekaligus pemisahan kelembagaan menjadi dua lembaga, yakni Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Tekstil (BBPPIT) dan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) pada 1979.

Pada 2002, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Tekstil (BBPPIT) berubah namanya menjadi Balai Besar Tekstil (BBT) di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan (BPPIP), Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

Pada 2006 Balai Besar Tekstil (BBT) berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Departemen Perindustrian.

Departemen Perindustrian sendiri berubah menjadi Kementerian Perindustrian pada 2010. Adapun Balai Besar Tekstil berada di bawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI).

Pendirian lembaga ini untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada industri tekstil terutama pertenunan rakyat.

Balai ini pun memiliki kewenangan melakukan pengujian terhadap bahan-bahan tekstil, seperti benang, cap dan obat-obatan, pengujian alat-alat tenun dan lain-lain.

Laboratorium Pengujian Tekstil Balai Besar Tekstil mendapat akreditasi dari National Association of Testing Authorities (NATA) Australia pada1994 dan Komite Akreditasi Nasional (KAN) Indonesia pada 2003.

Akreditasi Laboratorium melalui asesmen audit dan penilaian oleh ahli-ahli professional berdasarkan persyaratan standar internasional yaitu ISO/IEC17025- 2005.

Gadung Balai Besar Tekstil berada di Jalan Ahmad Yani No.390, Kebon Waru, Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat.

Bahan tulisan:
bbt.kemenperin.go.id
lipsus.kompas.com
bandungside.com

1 Response

  1. RUDI HARTONO S Si says:

    SAYA MAU UJI MUTU KAIN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *