Angkot Digital, Orang Bandung Menyebutnya Mang Abud

Angkot Digital (Foto Tribun Jabar)

ALAT transportasi massal di Kota Bandung ada beberapa macam. Salah satunya adalah angkutan kota (angkot). Angkot-angkot ini memiliki trayek masing-masing yang menyebar ke seluruh penjuru Kota Bandung. Warnanya pun berbeda sesuai dengan jurusan angkot tersebut. Angkot Buahbatu-Sederhana misalnya warnanya biru, kemudian Gedebage-Stasiun Hall angkotnya berwarna hijau. Di tengah angkot-angkot yang reguler terselip angkot yang beda sendiri. Orang Bandung menyebutnya angkot Mang Abud  (Angkutan Umum Bersubsidi). Angkot digital  itu berbeda karena di belakangnya terpasang TV LED ukuran 32 inci yang  bisa disaksikan masyarakat yang ada di luar angkot.

Tarif angkot di Kota Bandung  tergantung  jurusan yang dituju. Kadang juga sopir angkot memperhitungkan jauh dekat penumpang itu naik dan turunnya di mana. Tarif angkot setiap saat bisa berubah tergantung pada harga bahan bakar minyak (BBM) naik atau tidak. Seperti yang terjadi pada akhir tahun 2014 harga BBM yang naik otomatis mengubah tarif angkot.

Bagi penumpang yang berada dalam angkot digital telah disediakan  televisi ukuran 2 inci yang terpasang di spion bagian depan di dalam angkot. Hebatnya di angkot ini penumpang bisa berselancar di dunia maya secara gratis karena di angkot ini tersedia fasilitas wifi.

Di Angkot Digital Bisa Isi Batere HP

Bagi penumpang yang gadgetnya kehabisan daya batere jangan bingung. Di angkot ini memang disediakan empat colokan listrik  yang bisa digunakan untuk mengisi daya batere gadget.

Di dalam angkot Mang Abud juga terpasang  closed circuit television atau CCTV. CCTV ini berfungsi memantau kondisi penumpang. Satu CCTV lainnya dipasang di belakang mobil yang berfungsi sebagai spion

PT Send Media Indonesia operator angkot tersebut memberikan subsidi bagi sopir dan pemilik angkot Rp 500 ribu per bulan. Subsidi ini akan naik Rp 500 ribu per tiga bulan. Tambahan itu akan diberikan tergantung prestasi pemilik angkot. Setelah setahun lebih, sopir dan pemilik angkot bisa mendapat masing-masing Rp 3 juta.

Mang Abud baru berjumlah tiga unit. Dua unit angkot Kebon Kalapa – Dago dan satu unit Kebon Kalapa – Ledeng.  Jumlah angkot tersebut akan terus  bertambah sesuai kebutuhan.*

Sumber: Tribun Jabar