Perkedel Bondon, Bukanya Hanya Malam Hari di Terminal ST Hall

Perkedel Bondon. | Foto www.infobdg.com

MAKANAN ini salah satu kuliner yang terpengaruh oleh makanan dari Belanda. Namanya perkedel. Di Belanda makanan semacam ini disebut frikadel. Penganan ini terbuat dari kentang rebus yang ditumbuk dicampur dengan daging cincang, irisan bawang daun, seledri dan bumbu-bumbu. Di Bandung sendiri ada makanan yang bernama perkedel bondon.

Kemudian adonan yang sudah berbentuk lonjong digoreng setengah matang kemudian dicelupkan ke dalam telur dan digoreng kembali hingga warnanya kecokelatan. perkedel biasanya disajikan bersama nasi sebagai lauknya atau dimakan sebagai camilan yang dicocolkan ke sambal.

Perkedel Bondon. | Foto www.infobdg.com

Perkedel tidak hanya terbuat dari kentang saja tetapi ada juga yang terbuat dari ubi jalar, singkong, jagung,  dan tahu. Cara pembuatannya sama dengan prekedel yang terbuat dari kentang.

Orang Bandung pun banyak yang menyukai makanan ini. Biasanya untuk mendapatkannya di rumah makan Sunda atau di pasar tradisional. Namun yang paling banyak dikenal orang adalah perkedel bondon.

Perkedel ini dijual di kedai yang berada di terminal Stasiun Hall, Jalan Kebonjati, Bandung. Lokasinya tak jauh dari Stasiun Bandung. Untuk masuk ke terminal harus lewat dari arah Kebonjati.

Bagi orang Bandung perkedel bondon identik dengan kuliner malam. Kedai ini memang bukanya hanya pada malam hari yakni pukul 23.00 hingga habis. Biasanya pada akhir pekan perkedel sudah habis sebelum pukul 02.00.

Untuk mendapatkan makanan  yang harga perpotongnya Rp 1.500, pengunjung harus mengantre dulu. Pengunjung harus mengambil nomor antrean di meja yang terletak di depan kedai. Setelah menunggu nomor antrean pun dipanggil.

Perkedel Bondon Mulai Dikenal Sejak 1994

Perkedel bondon mulai dikenal warga Bandung sejak 1994. Namun pemilik kedai ini sudah berjualan sejak 1950-an. Awalnya perkedel dijual berkeliling menggunakan gerobak di terminal oleh pemiliknya. Pemiliknya saat ini masih hidup.

Nama perkedel bondon muncul karena kedai ini menjadi tempat nongkrong para pekerja seks komersial. Bondon sendiri merupakan bahasa prokem panggilan buat perempuan nakal. Versi lain kenapa perkedel ini disebut prekedel bondon karena dulunya kedai ini menjadi tempat singgah perempuan yang baru pulang dugem di sekitar Jalan Kebonjati dan Pasirkaliki. *

Bahan tulisan ini ada  yang diambil dari Kompas.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *