Patung dan Monumen untuk Mengenang Para Pejuang di Bandung

Patung Husein Sastranegara di Jalan Pajajaran, Bandung. | Foto serbabandung.com #serbabandung

DI Bandung terdapat beberapa patung untuk mengenang para pahlawan yang bertempur dan ikut membangun bangsa ini. Letaknya tersebut. Di Jalan Pajajaran ada patung berseragam lengkap tentara berdiri kokoh.

Monumen ini berdiri dekat gapura bertuliskan Pangkalan TNI Angkataan Udara Husein Sastranegara. Taman bunga dan hamparan rumput mengelilinginya . Sebuah plakat berada di depan dan belakang bagian bawahnya.

Plakat itu menunjukkan tentara yang berdiri gagah itu adalah Opsir Udara I Husein Sastranegara. Husein Sastranegara bukan tentara sembarangan. Husein Sastranegara adalah perintis TNI-AU bersama Agustinus Adisucipto, Halim Perdanakusuma, Abdulrahman Saleh, dan Iswahyudi.

Di Kawasan Viaduk Jalan Kebon Jukut, Jalan Perintis Kemerdakaan, Jalan Suniaraja, dan Jalan Stasiun Timur terdapat dua patung pejuang. Yang satu diberi nama laskar wanita. Sedangkan yang satu lagi adalah tentara pelajar. Keduanya mengapit jembatan rel kereta api (viaduk).

Seperti patung-patung pejuang lainnya, keduanya berseragam tentara zaman dahulu. Untung yang laskar wanita terlihat tengah mengangkat senjata. Adapun yang tentara pelajar sedang memanggul senjara berlaras panjang.

Patung Husein Sastranegara di Jalan Pajajaran, Bandung. | Foto serbabandung.com #serbabandung

Di Jalan Lengkong Besar ada monumen perjuangan Pahlawan Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia. Monumen ini didirikan untuk mengenang para pahlawan yang berjuang dalam pertempuran di Jalan Meredaka, Jalan Lembong, Jalan Lengkong Besar, dan Jalan Inggit Garnasih (Ciateul).

Dalam prasasti yang berdiri di monumen itu disebutkan pada 2 Desember 1945 di kawasan tersebut telah terjadi peperangan hebat. Tentara Belanda/NICA dan Inggris yang dipersenjatai arteleri dan angkatan udara menggempur pasukan pemuda pejuang kemerdekaan yang terus bertahan.

Patung Moh Toha

Di Jalan Mohammad Toha, Dayeuhkolot, terdapat patung Moh Toha. Tepat di ujung jalan terdapat tempat bekas gedung mesiu sekutu yang dibom oleh Moh Toha. Toha bersama rekan yang lain di antara Ramdan gugur dalam pengeboman tersebut. Peristiwa tersebut masih tekait dengan peristiwa heroik Banding Lautan Api yang terjadi pada 24 Maret 1946.

Untuk mengenang Pahlawan Toha di sana berdiri monumen Moh Toha. Tadinya monumen tersebut dibangun atas swadaya masyarakat pada 1957. Tetapi kemudian pada 1990-an pemerintah setempat merenovasinya dan merawatnya hingga sekarang.

DI Taman Balai Kota ada patung Dewi Sartika yang menghadap ke Jalan Perintis Kemerdakaan. Patung ini diresmikan oleh Wali Kota Bandung yang saat itu dijabat Wahyu Hamijaya pada 4 Desember 1996.

Patung Dewi Sartika di sana tidak utuh, hanya sampai dadanya saja. Di bawah patung Dewi Sartika ada prasasti yang bertuliskan, “Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Monumen Pahlawan Nasional Ibu R Dewi Sartika diresmikan oleh Wali Kotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bandung Wahyu Hamijaya. Bandung, 4 Desember 1996”.

Dewi Sartika adalah pahlawan asal Bandung yang memperjuangan kesamaan untuk mendapatkan pendidikan antara pria dan perempuan. Dalam perjuanganya Dewi Sartika dibantu oleh saudara-saudara, dan suaminya.

Masih banyak monumen yang berdiri di Bandung. Tak hanya untuk mengenang para pahlawan tapi juga mengenang peristiwa sepeti Bandung Lautan Api atau Konferensi Asia Afrika. Untuk melengkapi tulisan ini silakan tambahkan monumen lain di kotak komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *