Museum di Bandung, Wisata Alternatif yang Senang Sejarah

Display yang terpampang di Museum Sri Baduga Jalan Peta Bandung. | Foto serbanbandung.com #serbabandung

MUSEUM di Bandung menjadi alternatif. Di kota ini ternyata tidak hanya  surga buat penggemar kuliner, atau tempat nyaman bagi yang senang berjalan-jalan, tapi juga memiliki wisata untuk memperluas wawasan. Di kota ini terdapat museum-museum yang bisa menambah pengetahuan bagi pengunjungnya, seperti Museum Geologi, Museum Sri Baduga, atau Museum Pos.

Museum Geologi terletak di Jalan Diponegoro. Di Museum ini tersimpan  materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, dan mineral yang dikumpulkan sejak 1850.

Display yang terpampang di Museum Sri Baduga Jalan Peta Bandung. | Foto serbanbandung.com #serbabandung

Museum ini buka Senin-Kamis pukul 09:00-15:30, dan Sabtu-Minggu pukul 09:00-13:30. Jumat dan libur nasional museum ini tidak buka. Pengunjung bisa melakukan reservasi untuk pengunjung rombongan. Di sana juga bisa mengambil foto asal bukan untuk kepentingan komersial.

Museum lainnya adalah  Museum Sri Baduga. Museum ini terletak di Jalan BKR No 185. Bangunannya  terdiri dari tiga lantai. Di lantai 1, terdiri dari batuan (geologi), flora, fauna, manusia purba (Homo Erectus) dan prasejarah (Homo Sapiens). Juga ada  cekungan danau Bandung Purba, dan religi masyarakat dari masa Prasejarah sampai Hindu-Budha

Di lantai 2 menawarkan pesona religi masyarakat (masa Islam, Kong Hu Cu, Teoisme dan Kristen). Dilengkapi, sistem pengetahuan, bahasa, dan peralatan hidup. Sedangkan di lantai 3, terdiri dari mata pencaharian, teknologi, kesenian, pojok sejarah perjuangan bangsa, pojok wawasan Nusantara dan pojok Bandung Tempo Dulu.

Museum di Bandung di Dekat Gedung Sate

Jangan lupa juga untuk mengunjungi Museum Pos. Museum Pos ini berada di sebelah  Gedung Kantor Pusat PT Pos Indonesia di Jalan Cilaki 73. Bangunannya ada di sebelah timur Gedung Sate, tidak jauh dari kantor pemerintahan provinsi Jawa Barat.

Di museum ini pengunjung bisa menyaksikan perkembangan Pos di Indonesia dari masa ke masa. Mulai dari masa Kompeni dan Bataafsche Republiek (1707-1803), masa pemerintahan Daendels (1808-1811), masa pemerintahan Inggris (1811-1816), masa pemerintahan Hindia Belanda (1866-1942), masa Jepang (1942-1945) dan masa Kemerdekaan.

Pada 2013, Museum Pos sudah dilengkapi gadget Win Audio tour guide, yang  memudahkan pengunjung, untuk merasakan pengalaman berkeliling museum secara fun tanpa mengurangi nilai informasi edukasinya. *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *