LRT Metro Kapsul Segera Layani Wisatawan dan Warga Bandung

Purwa-rupa Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Bandung dipajang di Jalan Dalem Kaum, Bandung.| Foto serbabandung.com

PROTOTYPE atau purwa-rupa Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Bandung dipajang di Jalan Dalem Kaum, Bandung. Tepatnya di samping Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat. Kereta ringan ini bakal menyapa wara Kota Bandung. Pencanangannya telah dilakukan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Senin (12/2/2018).

Purwa-rupa LRT yang dipajang di Jalan Dalem Kaum dominan warna biru, putih, dan abu-abu. Warga sudah bisa melihatnya di seberang Parhayangan Plaza. Sebelumnya Pemkot juga telah memasang replika Metro Kapsul di trotoar samping Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, di Jalan Asia Afrika Bandung.

Purwa-rupa ini pun pernah dipasang dekat halte bus Alun-alun Bandung. Metro Kapsul yang dipasang di sana berwarna sama dengan Light Rail Transit yang ada sekarang. Saat itu, banyak warga yang ingin berfoto di depan kendaraan masa depan ini.

Metro kapsul akan dibangun PT PP terdiri dari 3 koridor. Relnya sepanjang 8,3 kilometer. Rencananya untuk koridor 3 akan melintasi 11 stasiun pemberhentian. Pembangunan untuk stasiun lahannya masih butuh IMB (izin mendirikan bangunan).

Purwa-rupa Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Bandung dipajang di Jalan Dalem Kaum, Bandung.| Foto serbabandung.com

Untuk membangun moda transportasi massal ini pemerintah harus mengeluarkan anggaran Rp 1,4 triliun. Semula pembangunan Metro Kapsul butuh Rp 500 miliar per km, namun setelah diputuskan menggunakan Light Rail Transit buatan warga Bandung anggarannya bisa dihemat menjadi Rp 150 miliar per km.

Konten LRT 98 Persen Buatan Lokal

Metro Kapsul tersebut kontennya 98 persen menggunakan konten lokal. LRT ini dirancang di Gedebage dan Setrasari, diuji coba di Subang, dan pertama kalinya akan digunakan di Kota Bandung.

Metro Kapsul ini tanpa masinis. Kecepatannya mencapai 60 km per jam. Kereta ini cocok digunakan di dalam kota karena radius beloknya kecil dan mampu bermanuver dibandingkan dengan kereta ringan lainnya. Daya tampungnya 50 orang dalam sehari bisa mengangkut 2.000 penumpang.

Tarif kereta ringan ini Rp 6.000-Rp 7.500. Untuk koridor 3 akan melewati 11 stasiun, di antaranya Stasiun Hall, Jalan Oto Iskandardinata, Jalan Dalem Kaum, Jalan Dewi Sartika, Jalan Pungkur, Jalan Buahbatu, Jalan Palasari, Jalan Ahmad Yani dan kembali ke Stasiun Hall. Koridor 2 rute Gedebage-Kebonkopi dan koridor 1 Tamansari-Leuwipanjang masih tahap lelang.

“Ini mimpi yang panjang setelah empat tahun, akhirnya kita bisa memulai” kata Ridwan Kamil dikutip Pikiran Rakyat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *