Kampung Adat di Kawasan Bandung Raya yang Harus Dikunjungi

Kampung Adat Cikondang di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. | Foto https://desalamajang.wordpress.com/kampung-adat/

KAWASAN wisata di Bandung tak hanya menjanjikan keindahan alam, kuliner, atau belanja. Di kawasan Bandung pun terdapat kampung adat yang hingga sekarang masih terpelihara. Ada beberapa kampung adat yang bisa dikunjungi, di antaranya Kampung Cikondang, Kampung Mahmud, dan Kampung Cireundeu.

Di Pangalengan, Kabupaten Bandung ada Kampung Cikondang. Kampung adat ini berada di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Berdasarkan tulisan-tulisan yang beredar, pendiri kampung ini adalah seorang wali penyebar agama Islam di daerah tersebut. Mereka memanggilnya dengan sebutan Uyut Pameget dan Uyut Istri.

Warga Kampung Cikondang meyakini Uyut Pameget dan Uyut Istri membawa berkah dan ngauban (melindungi) anak cucunya. Uyut Pameget dan Uyut Istri mendirikan permukiman di Kampung Cikondang pada awal abad ke-XIX atau sekitar tahun 1800.

Jarak dari Pusat Kota Bandung ke Kampung Adat Cikondang ini sekitar 38 Kilometer. Adapun dari Kecamatan Pangalengan sekitar 11 Kilometer. Untuk ke Kampung Cikondang dari Badung melewati jalur Banjaran dan Cimaung. Kemudian jarak dari Jalan Bandung-Pangalengan, dari Kampung Cibiana ke Kampung Cikondang satu kilometer.

Kampung Adat Cikondang di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. | Foto https://desalamajang.wordpress.com/kampung-adat/

Kampung Adat Mahmud

Masih di Kabupaten Bandung ada Kampung Adat Mahmud. Kampung ini berada di tepi Sungai Citarum di Desa Mekar rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Penduduknya berjumlah 200 kepala keluarga.  Luas kampung tersebut seluas 4 hektare. Penduduk di sini mayoritas pekerjaannya bertani.

Pendiri Kampung Mahmud adalah Eyang Abdul Manaf. Beliau adalah keturunan Syarif Hidayatuliah, wali dari Cirebon.

Eyang Abdul Manaf mendirikan Kampung Mahmud setelah berhaji. Di Mekkah, Eyang Abdul Manaf mendapat firasat negerinya akan dijajah oleh bangsa asing (Belanda).

Nama Mahmud sendiri diberikan sesuai dengan nama tempat Eyang Manaf berdoa ketika berada di Mekkah, yakni Gubah Mahmud.

Masyarakat Kampung Mahmud sangat mencintai dan menghormati leluhurnya. Mereka memelihara dan menempatkan makam tersebut sebagai makam keramat. Makam tersebut kerap diziarahi oleh mereka.

Cireundeu di Cimahi

Kampung adat lainnya adalah Kampung Cireundeu. Kampung Cirendeu terletak di wilayah Leuwigajah, Cimahi Selatan. Yang unik dari kampung ini adalah makanan pokok warganya bukan nasi melainkan sampeu atau singkong.

Kampung Cireundeu menjadi ramai saat menyambut tahun baru Islam atau malam 1 Suro. Upacara adat itu menjadi bentuk rasa syukur dari masyarakat kepada Allah yang telah memberikan keberkahan serta kesuburan dalam bercocok tanam, mata pencaharian utama masyarakat Cireundeu.

Bahan tulisan merahmarunluck.blogspot.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *