BPJS Itu Harus Antre, Asal Sabar Nggak Lama Kok

Loket pendaftaran di RS Muhammadiyah. | Foto serbabandung.com

MENGANTRE itu sudah biasa. Tak hanya di rumah sakit, di rumah sakit swasta pun pasien pasti mengalami hal itu. Apalagi untuk pasien BPJS, mereka harus antre mulai dari subuh untuk mendapatkan nomor antrean paling awal.

Antre pasien BPJS memang sudah lama terdengar negatif. Banyak informasi berseliweran pasien-pasien tersebut dinomorduakan. Mereka harus menunggu pelayanan setelah pasien yang bukan BPJS habis dalam antrean. Ternyata informasi itu tidak sepenuhnya benar.

Di RS Muhammadiyah, Jalan Ahmad Dahlan No. 53, Kota Bandung, misalnya. Nomor antrean pasien yang BPJS dan yang bukan memang dipisahkan. Namun pelayanan di loket tetap saja berjalan lancar. Pasien yang BPJS pun tidak harus menunggu lama. Panggilan-panggilan terus mengalir menyusutkan nomor antrean yang telah diambil para pasien.

Loket pendaftaran di RS Muhammadiyah. | Foto serbabandung.com

Rabu (10/5/2014), keluarga atau pasien BPJS yang akan berobat ke rumah sakit itu sudah mulai antre sebelum pukul 06.00. Antreannya tidak panjang sehingga nomor antrean cepat diperoleh. Calon pasien atau keluarganya ini tinggal memencet tombol di touch screen mesin antrean.

Di sana ada empat tombol, untuk BPJS tekan tombol yang kedua. Saat tombol itu ditekan akan muncul dokter mana yang akan dituju. Terus, misalnya, untuk poliklinik penyakit dalam tinggal tekan tombol kotak yang bertuliskan dalam. Tunggu sebentar, nomor antrean pun akan keluar. Kalau masih ragu, silakan tanya ke petugas yang setiap saat berdiri dekat mesin antrean tersebut.

Pasien BPJS di RS Muhammadiyah

Sekira pukul 06,00, petugas loket pendaftaran muncul. Mereka duduk di kursi yang telah disediakan. Di RS Muhammadiyah disediakan empat loket pendaftaran. Hari itu keempat petugas tersebut berseragam berhijab berwarna biru.

Petugas pria kemudian mengucapkan selamat datang lewat mikropon kepada calon atau keluarga pasien yang telah duduk di kursi disediakan di ruangan tunggu tersebut. Pria itu kemudian mengajak berdoa bersama dan proses pendaftaran pun berlangsung.

Nomor demi nomor antrean terus mengalir. Tunggu sebentar, pasti semuanya dapat giliran. Jangan lupa syarat-syarat yang harus dilampirkan saat pendaftaran. Petugas loket biasanya memberikan berkas itu kembali, dan pasien harus meneken di kuitansi. Kuitansi kuning disatukan dengan berkas-berkas tadi untuk diserahkan ke kasir dan kuitansi merah dibawa untuk dilampirkan di resep saat pengambilan obat.

Setelah selesai pendaftaran, berkas-berkas tersebut bawa ke kasir. Berkas simpan di loket. Tunggu sebentar, petugas akan memprosesnya. Tak lama kemudian yang bersangkutan akan dipanggil dan menerima berkas. Proses pendaftaran diakhiri dengan menyimpan berkas di meja perawat.

Selanjutnya, keluarga atau pasien menunggu jadwal praktik dokter yang dituju. Bisa menunggu di rumah sakit atau pulang dulu ke rumah. Karena sudah melalui proses pendaftaran, pasien tinggal menunggu giliran untuk diperiksa. *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *