Angkutan Kota yang Beroperasi Melayani Warga Bandung

Angkot Elang-Cicadas. | Foto serbabandung.com #serbabandung

Angkutan kota di Bandung banyak ragamnya, ada angkot, bus kota, bus sekolah, Trans Metro Bandung, taksi, ojek, dan lain-lain. Alat transportasi tersebut memiliki rute dan penumpangnya masing-masing.

Ankutan kota atau yang biasa disebut angkot adalah angkutan kota tertua di kota ini. Angkot ini telah beberapa kali berganti model kendaraan, mulai dari mobil pikap yang pintunya di belakang hingga pikap yang pintunya di samping. Bahkan sekarang ada angkot digital yang berkeliaran. Angkot ini memeiliki kelengkapan digital seperti televisi, tape, dan tempat charger gawai.

Dulu pada 1970-an di Bandung juga ada angkutan kota model lain, yakni bemo. Kendaraan beroda tiga ini melayani penumpang dalam kota seperti Buahbatu ke Terminal Kebon Kalapa sebelum di sana dibanguan tempat perbelanjaan ITC. Bemo merupakan kendaraan jarak menengah yang menjadi favorit bagi warga Bandung saat itu.

Angkot Elang-Cicadas. | Foto serbabandung.com #serbabandung

Pada 1978 angkutan kota jenis lain diluncurkan yakni bus kota. Bus-bus ini tepatnya mulai beroperasi pada 22 Juni 1978 berdasarkan SK Walikota Bandung No. 10/85/1978. Bus ini operatornya dipegang oleh Perum DAMRI. Kehadiran bus ini untuk menggantikan Bemo yang dianggap sudah tidak layak lagi digunakan.

Saat peluncurannya DAMRI mengoperasikan 70 unit bus Tata buatan India. Pada 1978-1988, Damri melakukan peremajaan dengan mengganti semua bus Tata dengan Mercy 1113. Pada 2002 DAMRI Bandung mengoperasikan bus rute pelayanan prima (RPP). Kini DAMRI Bandung memiliki 230 armada yang melayani 15 trayek di Bandung Raya serta 2 trayek antarkota.

Angkutan Kota TMB

Pada 22 Desember 2004, Bandung kembali menambah moda angkutan kota lainnya, yakni Trans Metro Bandung (TMB). Angkutan ini melayani penumpang dari Cibeureum-Cibiru sejauh 16 km. Terdapat 16 halte di jalur Trans Metro Bandung. TMB merupakan proyek patungan antara Pemerintah Kota Bandung dan Perum II DAMRI Bandung.

Sebenarnya selain moda angkutan kota di jalan raya, Bandung juga memiliki moda transfortasi kereta api. Kereta api lokal Bandung Raya atau Baraya –orang Bandung lebih senang menyebutnya KRD Bandung– melayani rute Cicalengka-Padalarang dan sebaliknya.

Tidak hanya ke Padalarang atau ke Cicalengka, penumpang kereta ini bisa turun di stasiun-stasiun yang menjadi tempat pemberhentian kereta. KRD berhenti di setiap stasiun kecuali Stasiun Gedebage dan Stasiun Andir. Bagi penumpang yang hendak ke Pasar Kosambi di Jalan Ahmad Yani misalnya bisa turun di Stasiun Cikudapateuh. Penumpang juga bisa naik kereta di sini yang ke arah Cicalengka atau Padalarang. *

Bahan Tulisan:
http://www.wisatabdg.com/2015/01/alamat-nomor-kontak-dan-jadwal-trayek.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Trans_Metro_Bandung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *